PENGERTIAN – ARTI KERJA
KERJA
Inggris: disebut work.
1. Manusia bekerja bila ia menggunakan daya rohani dan jasmaninya. Kedua daya ini dipergunakan untuk mencapai tujuan yang dapat diraih atau dihasilkan. Kerja tidak harus menghasilkan produk-produk material (bendawi). Bentuk-bentuk kerja rohani dan sebenarnya semua bentuk kerja jasmani lainnya akan mendatangkan hasil atau akibat yang dapat diamati. Dan hasil-hasil ini bisa berupa produk tertentu atau perubahan kualitatif.
2. Garis antara kerja dan bernutin dapat ditarik dengan pada tingkat konseptual. Tetapi dalam fakta aktual garis itu sangat kabur. Apa yang menurut formalitasnya dalam situasi-situasi lain merupakan permainan/bermain (permainan = penggunaan kekuatan-kekuatan seseorang yang bersifat non-utilitarian), bagi orang-orang yang terlibat, dapat menjadi kerja serius, keras.
3. Binatang-binatang dan mesin-mesin bekerja. Tetapi mereka bekerja sejauh manusia mengarahkan mereka dan menggunakan kegiatan mereka. Binatang-binatang mempunyai andil dalam kerja manusia. Sedangkan mesin-mesin hanya mengambil bagian dalam gerakan yang dilakukan dan dalam penguasaan terhadap kekuatan materi kasar.
4. Dalam arti penuh kata itu, kerja merupakan privilese manusia. Ia menentukan martabat manusia. Terus menerus mengejar tujuan dan tiada henti-hentinya berusaha, merupakan bagian kerja. Yang pertama memberikan dukungan bagi pengarahan akalbudi. Dan karenanya ia memberikan sumbangan bagi tanggung jawab moral dan martabat kerja. Yang terakhir menambahkan nilai moral kerja. Dan ini sejauh ia menuntut aplikasi dan keterlibatan insani sejati.
5. Semua nilai kultural hanya dapat dihasilkan dan dipertahankan dengan kerja. Dan semakin penting membentuk dan menata sendiri kondisi-kondisi kehidupan para pekerja sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sumbangan bagi kebudayaan manusia, tidak soal apakah penataan itu bersifat intelektual atau manual. Kebudayaan yang ditata demi kenikmatan akan hancur. Kebudayaan yang menghargai dan menghormati kerja akan bertumbuh subur.
6. Kerja bukan merupakan kutukan, melainkan berkah. Namun demikian, kerja dapat menjadi kutukan bilamana pekerjaan- pekerjaan yang berlebihan dan monoton membunuh roh, mematikan semangat, dan menjadi semacam pengasingan. Ia menjadi kutukan manakala sejumlah besar kerja yang dijalankan berakhir dengan kegagalan. Ia dapat menjadi kutukan apabila kondisi-kondisi kerja sedemikian rupa sehingga di bawah kondisi-kondisi tersebut, manusia bukannya bertumbuh dan mendapat kepuasan, melainkan menjadi semakin buruk dari segi fisik dan moral.
Unsur-Unsur dalam Kerja
(1) kegiatan sadar manusia
(2) objek kerja
(3) alat kerja