PENGERTIAN – ARTI REDUKSIONISME/REDUKTIVISME
REDUKSIONISME/REDUKTIVISME
Inggris: reductionismlrediictivim.
Pengertian Umum
Reduksionisme merupakan konsep bahwa mengembalikan seutuhnya fenomena yang lebih tinggi pada fenomena yang lebih rendah itu mungkin saja, dan prinsip ini justru menjadi dasar penjelasan. Reduksionisme dapat dilihat dalam pandangan mekanis terhadap kehidupan mental manusia, di mana kehidupan psikis semata- mata dianggap sebagai hasil proses fisiologis.
Dalam Filsafat
1. Dalam filsafat ilmu pengetahuan, keyakinan bahwa semua bidang pengetahuan dapat direduksikan pada satu bentuk metodologi, atau pada satu ilmu pengetahuan, yang merangkum prinsip-prinsip yang dapat diterapkan pada semua gejala (fenomen). (Ilmu alam dianggap sebagai ilmu pengetahuan dasar. Ilmu-ilmu lain dapat dijabarkan pada ilmu alam serta merupakan perluasan darinya.)
2. Dalam metafisika, keyakinan bahwa segala sesuatu dapat direduksikan pada satu jenis hal (substansi, proses, materi, Allah, bentuk, ide) yang terakhir, niscaya, dan paling nyata.
3. Dalam neo-positivisme, reduksionisme terwujud dalam kecenderungan untuk membebaskan filsafat dari metafisika. Reduksio-nisme dalam neo-positivisme condong mengembalikan pengetahuan ilmiah pada proposisi tentang pencerapan-pencerapan atau pada eksperimen dan pengukuran fisik.
Dalam Ilmu Pengetahuan
Usaha untuk mereduksi ilmu yang satu kepada ilmu yang lain dengan memperlihatkan bahwa istilah-istilah kunci ilmu yang satu terdefinisikan dalam bahasa ilmu yang lain, dan kesimpulan dari yang satu terasalkan dari proposisi-proposisi dari yang lain.
1. Diklaim oleh sebagian bahwa dalam arti ini psikologi dapat direduksikan kepada fisiologi.
2. Diklaim oleh yang lain bahwa biologi dapat direduksikan kepada fisika dan kimia. Para penganut biologi organismik menentang keras klaim itu. Nagel menyatakan bahwa dalam perdebatan ini tidak ada pihak yang berhasil entah dalam membuktikan, atau bahkan dalam menjelaskan pandangan- pandangannya.
Reaksi Terhadapnya
Meskipun bentuk-bentuk yang lebih tinggi dari perkembangan materi timbul dari bentuk-bentuk yang lebih rendah dan bentuk- bentuk yang lebih tinggi itu mempertahankan suatu bentuk yang tinggi, namun bentuk-bentuk yang lebih tinggi itu tidak dapat dikembalikan pada bentuk-bentuk yang lebih rendah.