PENGERTIAN – ARTI RUANG
RUANG
Inggris: space, dari Latin spatium (ruang).
Beberapa Pengertian
1. Ruang biasanya dipahami sebagai suatu ruang kosong yanj berkeluasan tempat benda-benda ditempatkan seakan-akan dalam sebuah wadah. Dengan demikian ruang bertalian dengan keluasan benda-benda nyata, tetapi sekaligus ruang sama sekali tidak identik dengan ekstensi/keluasan, karena, ruang berlangsung terus (setidak-tidaknya bagi imajinasi manusia) meskipun ia tidak memuat benda-benda aktual. Ruang yang tidak berisi benda disebut ruang kosong atau vakum. Ruang murni, yang juga disebut sebagai ruang mutlak atau ruang imajiner dianggap tidak memiliki batas-batas (ruang tidak berhingga) dan sebagai kemasan yang tidak bergerak, yang selalu ada, yang menjadi tempat alam semesta. Ruang terbatas merupakan bagian tertentu dari ruang yang tak berhingga. Keterbatasan keruangan dunia menandakan bahwa dunia dapat menjadi lebih besar ketimbang dunia yang sesungguhnya ada. Dalam kosakata teori relativitas sementara orang dewasa ini menegaskan bahwa dunia sesungguhnya terbatas, sekaligus tidak terbatas, ibarat permukaan melengkung dari suatu bidang yang juga terbatas tanpa memiliki batas-batas.
2. Realitas yang bagaimana yang dapat bertalian dengan ruang? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu dibuat suatu pembedaan antara ruang sebagai suatu representasi kemampuan imajinasi kita, sebagai suatu konsep dan sebagai suatu objek yang ada dalam dirinya sendiri. Tentunya representasi kita menyangkut ruang bukanlah fiksi belaka, tetapi ia secara niscaya meresapi dan membentuk semua representasi inderawi kita terhadap dunia luar. Dalam arti ini Kant dengan tepat menyebut ruang sebagai suatu bentuk a priori dari pengetahuan inderawi kita. Akan tetapi ini sama sekali tidak mengatakan atau membuktikan bahwa objek-objek indera kita tidak mempunyai keluasan nyata; bahwa karena itu, ruang itu bersifat subjektif semata- mata. Ruang sebagai konsep muncul dalam diri kita dari refleksi atas hubungan dari suatu representasi-ruang yang bersifat niscaya dengan ekstensi/keluasan benda-benda (vakum yang berkeluasan seakan-akan sebagai peti kemas benda-benda). Dengan konsep ini ruang dapat dipikirkan sebagai suatu objek yang ada dalam dirinya sendiri yang lain dari ekstensi/keluasan benda-benda yang nyata, tanpa, bagaimanapun juga, mempertalikan eksistensi nyata apa pun padanya. Dengan demikian ruang sebagai suatu eksisten dalam dirinya sendiri ada dalam pikiran, tetapi memiliki landasan pada realitas keluasan benda- benda nyata. Sebagai konsekuensi dari landasan ini dalam realitas, dengan bantuan konsep ruang, dapat dibuat pernyataan- pernyataan yang sah secara objektif menyangkut hubungan-hubungan keruangan yang ada, seperti posisi suatu benda atau distansi dari beberapa objek. Posisi dari satu benda menunjukkan relasi tempatnya dengan tempat-tempat lainnya yang sudah diketahui. Jarak/distansi dari berbagai benda menunjukkan perbedaan keruangan hal-hal tersebut. Kalau jarak/distansi ini kecil, kita berbicara tentang kedekatan keruangan kalau batas-batas keruangan jatuh bersamaan, kita mengatakan bahwa hal-hal itu bersinggungan atau bahwa hal-hal itu berdekatan atau berdampingan.
3. Dengan bantuan konsep ruang, bermacam jenis kehadiran keruangan dapat juga dinyatakan dengan kata-kata. Suatu benda ada dalam ruang kalau ia sungguh-sungguh ada dengan keluasannya sendiri. Makhluk-makhluk yang tidak bersifat jasmani ada dalam ruang karena akibat langsung yang dihasilkan dalam sebuah benda yang nyata. Benda-benda yang berkeluasan mengisi ruang dan dengan keluasannya sedemikian rupa sehingga bagian-bagian individual dari benda sepadan dengan bagian-bagian individual dari ruang imajiner. Substansi-substansi tunggal seperti jiwa-rohani ada dalam ruang sedemikian rupi. sehingga hal-hal itu berada seluruhnya dalam ruang yang di tempati dan ucuh dalam setiap bagiannya. Bagian tertenti dari ruang yang ditempati suatu objek disebut tempat interna ruang. Batas-batas keruangan dari hal-hal yang mengitar tempat internal disebut sebagai tempat eksternal ruang. Dengar gerakan suatu benda mengubah tempatnya, tetapi ia tidal meninggalkan ruang. Menurut hukum-hukum alam, setiap benda memiliki kehadiran tunggal dalam ruang. Yakni, pada saat yang satu dan sama benda itu dapat berada dalam sati ruang. Suatu kehadiran beragam dari suatu benda di beberaps tempat pada saat yang sama (bilokasi) bukan tidak dapat dipikirkan, karena kehadiran itu menunjukkan duplikasi relas dan bukan duplikasi objek yang berelasi tersebut.
4. Dapat diukurnya ruang berdasarkan relasinya dengan keluasan Hanya keluasan diukur secara langsung melalui perbandingar dengan suatu satuan luas yang dipilih begitu saja yang disebut sebagai suatu ukuran (misalnya, meter, yar, dan sebagainya) Ruang merentang dalam tiga arah yang saling tegak lurus
Karena itu ruang mempunyai tiga dimensi. Ruang matematik dipahami sebagai keluasan abstrak yang merupakan objek geometri. Fisika modern mengambil ruang (ruang fisika) untuk menunjukkan keluasan real benda-benda. Ilmu ini memahami ruang sebagai sesuatu di mana sinar-sinar cahaya dianggap sebagai garis-garis “lurus”. Akan tetapi dalam bidang gravitasi alam semesta garis-garis lurus itu tidak lurus dalam arti Euklides (ruang lengkung). Bila matematika dan fisika berbicara tentang suatu ruang yang lebih dari tiga dimensi, yang mereka maksudkan hanyalah keserbaragaman aritmetis. Ini merupakan bantuan dalam melukiskan hubungan ruang secara matematis. Kedua ilmu itu tidak sungguh-sungguh menganggap ruang itu mempunyai lebih dari tiga dimensi.
Beberapa Hal yang Termuat dalam Pengertian Ruang
1. Apa yang dapat dicirikan oleh suatu dimensi.
2. Jarak linear.
3. Jarak waktu. Waktu jeda. Durasi.
4. Ekstensi/keluasan. Apa yang dimiliki bidang atau volume ditentukan oleh tiga dimensi panjang, lebar dan tinggi.
5. Batas. Bidang di mana sesuatu ada (bergerak, berubah).
6. Dapat diterima. Tempat segala sesuatu ditemukan.
7. Suatu kekosongan. Kehampaan atau sama sekali tidak ada se¬suatu.
8. Ketiadaan.
Pandangan Beberapa Filsuf
1. Menurut Plato mang merupakan suatu wadah yang a) mengandung atau menerima kegiatan materi, dan b) mengendalikan kegiatan itu dengan memberikan struktur-struktur dan batas- batas di mana kegiatan itu dapat berlangsung.
2. Bagi Aristoteles, arti utama ruang harus dicari dalam konsep tempat yang dipikirkan sebagai lokasi absolut (dalam sebuah tempat dalam ruang kosmis) dari suatu hal (atau batas dari suatu figur). Hal-hal cenderung mencari tempat-tempat alamiahnya di alam semesta. Tiadanya pada tempat-tempat alamiahnya merupakan salah satu sumber gerakan.
3. Kaum Atomis Yunani Kuno menganggap ruang sebagai suatu ruang kosong yang ada antara atom-atom dan tempat atom- atom bergerak. Tidak ada gerakan yang mungkin di luar ruang kosong ini. Semua hal dalam alam semesta tersusun dari atom-atom dan ruang kosong.
4. Menurut Descartes ruang dan materi (substansi material) merupakan hal yang satu dan sama. Apa saja yang menempati ruang mempunyai keluasan dan keluasan itu merupakan ruang. Ruang adalah volume yang ditempati hal-hal fisik. Tidak ada vakum (ruang kosong).
5. Menurut Leibniz ruang mempunyai dua aspek yaitu aspek objektif atau ontologis dan aspek subjektif atau psikologis. Dalam kedua aspek itu, ruang eksternal tidak nyata. Hanya monade-monade yang nyata:
a) ruang merupakan hubungan sifat-sifat internal dari monade-monade;
b) ruang adalah apa yang menjadikan banyak macam persepsi berkumpul di antara persepsi-persepsi itu sendiri (atau merupakan arti dari koherensi).
6. Menurut Kant ruang identik dengan materi, atau sebagai suatu wadah atau sebagai suatu ruang kosong, atau sebagai akibat, atau sebagai hubungan objek-objek luar yang nyata. Kant berupaya menyajikan suatu pandangan subyektivistis konsisten tentang ruang. Pikiran mengatur dan menyusun pengalaman murni (nonspasial) melalui intuisi terhadap ruang, serta dengan proyeksi subyektif atas konsep ruang pada pengalaman murni.
7. Newton mempertahankan pandangan metafisik tentang ruang (dan waktu) sebagai Ada mutlak dan tidak berubah:
a) gerakan dapat dijelaskan dengan mengacu pada kerja ruang (dan waktu) yang mutlak dan tidak berubah;
b) gerakan tidak perlu mengacu pada gerakan-gerakan lainnya;
c) ciri ruang yang terdiri dari tiga dimensi merupakan ciri intrinsik, hakiki, dan niscaya;
d) ruang terpisahkan dari waktu;
e) kebenaran-kebenaran tentang ruang ini merupakan kebenaran-kebenaran yang kontingen.
Incoming search terms:
- pengertian ruang
- ruang imajiner
- pengertian konsep ruang