PENGERTIAN – ARTI SIMPLISITAS
SIMPLISITAS
Inggris: simplicity, dari Latin simplicitas (kesederhanaan, ketunggalan).
Simplisitas (ketunggalan) merupakan spesies (jenis) kesatuan dan ia dipertentangkan dengan komposisi (paduan). Komposisi berarti hal bersangkutan mempunyai bagian-bagian kuantitatif atau pun hakiki. Manusia, misalnya, tersusun dari kepala dan tubuh atau dari tubuh dan jiwa. Kalau bagian-bagian tersebut terpisah satu dari yang lain, komposisi itu kehilangan keutuhannya atau hancur. Sedangkan, simplisitas (ketunggalan) mengacu pada suatu ADA (makhluk) yang tidak mempunyai bagian-bagian yang dapat dipecahkan. Karena itu, hal itu tidak dapat dibagi. Simplisitas kuantitatif merupakan ciri bagian-bagian dari suatu kuantum. Simplisitas esensial ialah ciri bagian-bagian dari esensi.
Terdapat pembedaan pokok antara simplisitas kekurangan dan simplisitas kelimpahan. Mengenai kekurangan, setelah hilangnya segala kelimpahan yang tetap tinggal hanyalah suatu mini¬mum yang kemudian tentu saja memiliki simplisitas disebabkan kekurangan yang luar biasa. Dalam kategori ini akan ditemukan titik matematik. Atau, dalam bidang logika ditemukan konsep ADA yang hanya menyatakan satu aspek dari eksistensi. Bila fisika berbicara tentang atom-atom atau bagian-bagian yang tidak dapat dibagi, ini tidak dipahami sebagai suatu simplisitas real. Akan tetapi hanya dalam arti bahwa penceraian dari seluruh atom akan menghancurkan unsur kimiawi tertentu. Simplisitas kelimpahan termasuk hal-hal yang tidak terbentang dalam bagian- bagian, tetapi memiliki dirinya secara utuh dalam kesatuan yang tidak terbagi dan tak dapat dibagi. Hal-hal itu hendaknya jangan dipikirkan sebagai titik-titik matematik, tetapi sebagai hal-hal yang secara hakiki melampaui semua batas ruang. Meskipun begitu, hal-hal itu dapat memasuki tata ruang. Kalau hal-hal itu dapat memasuki tata ruang, maka mereka tidak tercerai-berai, karena ini memerlukan bagian-bagian sehingga hal-hal itu dapat berada di sini dengan suatu bagian dan di sana dengan suatu bagian lainnya (sebagai suatu tubuh/benda). Sebaliknya, hal-hal itu dapat ada pada bagian-bagian tertentu dari ruang yang mereka isi, hanya dalam keseluruhannya.
Kita menemukan simplisitas kelimpahan ini pertama-tama dalam simplisitas jiwa. Sebagai dasar kehidupan yang tidak berkeluasan, jiwa, bersama dengan tubuh yang berkeluasan, secara eksistensial terikat pada suatu keseluruhan makhluk hidup. Simplisitas (ketunggalan) ini seakan masih tidak sempurna dalam prinsip kehidupan tetumbuhan dan dalam jiwa binatang. Karena, di samping simplisitasnya, kedua prinsip ini demikian tergantung pada tubuh sehingga keduanya tidak dapat ada tanpa tubuh. Simplisitas jiwa manusia memiliki suatu tata yang lebih tinggi. Karena, jiwa manusia itu rohani, ia mampu untuk terus berada sesudah matinya tubuh, kendati bersamaan dengan itu ia cenderung untuk bersatu secara hakiki dengan tubuh. Tetapi simplisitas dari semua jiwa dilampaui oleh simplisitas roh murni. Karena, roh murni merupakan keseluruhan utuh pada dirinya sendiri dan tidak hanya merupakan suatu bagian dari suatu keseluruhan rumit lainnya. Simplisitas Allah mutlak sempurna. Simplisitas Allah meniadakan semua bentuk komposisi yang bahkan setiap roh yang terbatas tunduk kepadanya. Khususnya, dalam Allah, esensi dan eksistensi, substansi dan kehidupan mutlak identik.
Incoming search terms:
- pengertian simplisitas
- simplisitas