PENGERTIAN BAHASA DAN SASTRA
Manusia hidup dalam universum simbolis. Orde sosial dari masyarakatnya menunjukkan struktur-struktur yang diwujudkan sebagai lambang-lambang, seperti hierarki kekuasaan, kedudukan dan peranan dalam interaksi sosial, status dan gaya hidup, dan lain sebagainya. Untuk dapat bertindak tepat dan bersikap sesuai dengan orde sosial, kita perlu mengenai tanda-tanda seperti tertuang dalam pola interaksi sosial.
Sangatlah strategis peranan komunikasi di dalam proses interaksi yang bertujuan untuk mencapai integrasi sosial dalam masyarakat. Jelaslah bahwa alat utama dalam komunikasi adalah bahasa pada umumnya dan bahasa Indonesia khususnya. Bahwa bahasa Indonesia telah mantap statusnya sebagai lambang identitas nasional, tidak dapat diingkari. Sebagai kekuatan integratif, peranannya baru kita sadari apabila kita membuat perbandingan dengan negara-negara lain, misalnya Filipina dan India, yang bahasa nasionalnya belum sampai pada taraf kemantapan seperti bahasa Indonesia.
Penuangan bahasa dalarri bentuk sen! sastra sebagai bidang humaniora menuntut perhatian pula. Apabila kita dengan cerita sejarah dapat “menciptakan ken^ali” realitas sosial dari masa lampau berdasarkan faktafakta, maka di dalam karya sastra penciptaan realitas subjektif dari pengarang dengan penggunaan imajinasi dapat dilakukan secara leluasa. Di dalam cerita roman, realitas subjektif itu diobjektivikasikan, dan dengan demikian dapat dikomunikasikan kepada pembaca. Yang hendak dikomunikasikan lewat cerita roman, seperti halnya dengan lambang-lambang lain, ialah pelbagai makna sosialnya. Dengan demikian fungsi integrasi sosial dapat dilaksanakan.
Apakah makna sosial karya sastra itu? Di dalam cerita ditampilkan pribadi-pribadi dengan karakter masing-masing, peranan masing-masing dalam plot yang menunjukkan tragedi atau komedi, nilai-nilai yang mendasari perilaku mereka dalam interaksi antara mereka. Dideskripsikan secara kongkret apakah cinta, persahabatan, kekuasaan. Dalam “pementasan” itu juga digambarkan soal kesetiaan, kejujuran, kebajikan, kejahatan, kesombongan, kerendahan hati, dan lain sebagainya.
Dalam interaksi antara pelaku, terciptalah situasi bermacam-macam; ada yang penuh pertentangan dan konflik, kasih savang dan keserasian, kemurahan hati atau kekejaman. Semua itu menggambarkan tipe-tipe. hubungan antarmanusia dengan watak atau kepribadian masing-masing.
Dengan menggambarkan skenario-skenario, pengarang tidak hanya menunjukkan makna sosial pelbagai unsur ceritanya, tetapi juga memantapkan dan membenarkan orde sosial serta nilai-nilainya. Yang menarik di sini ialah, dengan mendramatisasikan situasi-situasi tertentu secara hidup dan kongkret, ditunjukkanlah identitas pribadi-pribadi dan segala perbuatannya. Pembaca dapat menemukan persamaan-persamaan dengan realitas sosial yang dikenal atau dialaminya, bahkan sering ada kecenderungan mengidentifikasikan diri dengan salah seorang tokoh di dalamnya.
Daiam karya sastra, terciptalah reaiitas-realitas simbolis yang mencerminkan makna realitas sosial dari pengalaman pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Cerita sebagai lambang-lambang jenis lainnya, mempunyai fungsi memantapkan identitas, dan dengan demikian juga meningkatkan integrasi sosial. Lewat proses komunikasi pelbagai model tingkah laku, perangai, watak nilai-nilai yang diobjektivikasikan, maka dibantulah pembentukan orde konsensus dalam masyarakat.
Di sini kita menghadapi kenyataan bahwa di satu pihak sastra dibentuk oleh masyarakat, di pihak lain sastra sebagai realisme simbolis dapat mempengaruhi masyarakat pula.
Ada fungsi sampingan yang tidak boleh diabaikan, yakni pembudidayaan karya sastra akan menopang pertumbuhan imajinasi suatu unsur alam pemikiran manusia yang perlu dikembangkan untuk menambah kecanggihannya. Lagi-lagi di sini kita menjumpai faktor penting dalam pembentukan kepribadian manusia Indonesia. Tidak perlu dipersoalkan lagi bahwa fungsi sampingan studi sastra ialah peningkatan proses pemolaan bahasa nasional serta pengembangannya sebagai alat komunikasi utama.
Incoming search terms:
- pengertian bahasa dan sastra
- Pengertian bahasa dan sastra indonesia
- perbedaan bahasa dan sastra
- pengertian bahasa sastra