PENGERTIAN BANTUAN TEKNIS
technical assistance (bantuan teknis)
Bantuan teknis atau yang lebih sering disebut kooperas: teknis, terutama untuk menghilangkan kecurigaan penerimanya adalah salah satu bentuk bantuan asing. Tujuannya adalah menyediakan ketrampilan dan lembaga yang diperlukan untuk mencapai kemajuan, yang juga disebut sebagai pembentukan kapasitas’. Kooperasi teknis sebagian terdiri dari pengiriman manusia ke negara-negara yang memerlukan keahlian teknis atau profesi tertentu, dan sebagian lagi berupa pendidikan atau pelatihan di negara pemberi bantuan.
Kadang-kadang bantuan teknis bisa berbentuk kunjungan singkat dari tim konsultan. Biasanya ahli-ahli asing ini tinggal selama setahun atau lebih bekerja sebagai ahli ekonomi di kementrian Keuangan, dosen-dosen, sebagai ahli agronomi atau mempersiapkan proyek pengembangan daerah pinggiran. Kebanyakan bantuan teknis merupakan bagian dari sebuah proyek yang juga mengandung bantuan finansial. Sebuah sistem komputer baru di lembaga statistik yang dibiayai oleh bantuan asing, memerlukan ahli untuk memasang perangkatnya dan melatih pegawai-pegawai lokal untuk keperluan operasionalnya. Bantuan teknis ditawarkan di bawah payung lembaga swadaya masyarakat (NGO) seperti Oxfam atau Medicins Sans Frontieres.
Dengan mengambil negara-negara OECD secara keseluruhan, kooperasi teknis menduduki 25% dari total bantuan asing mereka. Angka itu adalah persentase rata-rata, dengan variasi di antara negara-negara anggotanya. Sebagai contoh, 43% dari bantuan bilateral Inggris merupakan bantuan teknis, sementara di Norwegia, Swedia, dan Jepang hanya menunjukkan angka 14% dari keseluruhan bantuannya. Pada tahun 1991 sekitar 150.000 peserta pelatihan atau mahasiswa dari negara-negara dunia ketiga di dalam negara-negara OECD, sedangkan 80.000 personil bantuan teknis diberbagai penjuru dunia (OECD1994).
Sebagaimana dengan bantuan asing dalam bentuk lain, bantuan teknis mulai berkembang setelah berakhirnya PD U. Sebelumnya, pemerintah kolonial sering memberikan bantuan seperti itu, namun dalam skala yang jauh lebih kecil. Bantuan teknis mendapatkan momentum pada tahun 1949 ketika Presiden Truman menyampaikan pidato pelantikannya dan dalam poin keempat mendesak dilakukannya ‘penerapan pengetahuan modern dan teknik yang lebih luas’ untuk membantu negara-negara Dunia Ketiga. Sebagian besar dari upaya itu dilaksanakan melalui badan-badan PBB yang baru terbentuk, beberapa badan itu membaktikan dirinya untuk penyediaan bantuan teknis. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah dua contohnya. Kebanyakan dana untuk bantuan teknis PBB berasal dari UNDP. Bank Dunia juga sering berperan besar dalam bantuan teknis.
Salah satu masalah besar dalam bantuan teknis adalah tidak sesuainya bantuan dengan kondisi di negara penerima. Teknologi yang digunakan di negara-negara industri maju sering mencerminkan betapa mahalnya tenaga kerja dalam hubungannya dengan modal. Maka dari itu disebut padat modal. Teknologi itu juga mencerminkan kemakmuran negara. Teknologi semacam ini mungkin menjadi tidak sesuai di negara di mana modal masih merupakan barang langka dan mahal, yang tidak mampu mengikuti standar perawatan medis di negara-negara yang memiliki pendapatan per kapita yang jauh lebih besar. Sayangnya, kebanyakan bantuan asing itu tidak peka terhadap pertimbangan pertimbangan seperti ini. Demikian Juga dengan negara pemberi bantuan yang bertanggung jawab atas transfer teknologi yang tidak sesuai ini. Sering juga pemerintah dan pihak-pihak lain di dunia ketiga memaksa negara donor untuk memberikan teknologi yang paling mutakhir, dengan beranggapan bahwa teknologi yang lebih rendah adalah upaya negara-negara maju untuk melestarikan kemun-duran di negara penerima. Teknologi yang tidak sesuai sering juga ditransfer melalui kembalinya mahasiswa dari belajar di luar negeri, di mana mereka ingin mempraktekkan apa yang teiah mereka pelajari meskipun tidak sesuai.
Model bantuan teknis yang paling umum adalah ahli asing yang bekerja dengan mitra-Iokalnya yang nantinya akan mengambilalih usaha itu. Namun keberhasilan model ini dipertanyakan. Untuk membujuk ahli-ahli asing bekerja dan tinggal di luar negeri mereka harus diberimbalan tinggi dan perumahan yang baik, tetapi ini sering menimbulkan keirian dari mitra lokalnya, yang dengan demikian menghambat terjadinya transfer teknologi yang efektif. Lebih lanjut, tidak semua ahli bisa mengajarkan keahliannya dengan baik kepada pihak lain. Maka meningkatnya penggunaan sukarelawan adalah tanggapan dari pengalaman-pengalaman buruk bantuan teknis.
Incoming search terms:
- pengertian bantuan
- pengertian teknis
- bantuan teknis
- pengertian technical assistance
- pengertian bantuan teknis
- technical assistance adalah
- arti teknis