PENGERTIAN CLOZENTROPY THEORY
Clozentropy Theory yang mula-mula diketengahkan oleh Donald Darnell pada tahun 1970, kemudian dikembangkan oleh Dennis T. Lowry dan Theodore J. Marr yang mengkaji teori ini dalam komunikasi internasional. Istilah “clozentropy” merupakan paduan dari “cloze procedure” dari Wilson L. Taylor dan “entropy” dari teori komunikasi yang ditampilkan oleh Claude E. Shannon dan Warren Weaver: The Mathematical Theory of Communication, yang dalam buku ini juga telah diterangkan.
Penelitian dengan landasan Clozentropy Theory ini dilakukan karena ternyata di satu pihak komunikasi internasional mencakup pesan-pesan dari negara A dalam bahasa X diterjemahkan ke dalam bahasa Y ketika disampaikan ke negara B, tetapi di lain pihak ada komunikasi internasional yang tidak memerlukan terjemahan, misalnya Amerika dengan Inggris, Kanada dengan Australia, Meksiko dengan Argentina, Ekuador dengan Bolivia, Portugal dengan Brasil, Prancis dengan Haiti (di Asia Tenggara Indonesia dengan Malaysia). Kendatipun demikian, adalah menjadi pertanyaan apakah dalam komunikasi dengan menggunakan bahasa resmi yang sama itu dapat diperoleh pemahaman yang maksimal, jika pesan yang disampaikan itu dalam konteks nasional dan kebudayaan yang berbeda.
Studi yang dilakukan oleh Lowry dan Marr terhadap Clozentropy Theory itu menekankan pentingnya pra keakraban dengan isi pesan yang janggal (prior familiarity with idiosyncratic content) dalam hubungan dengan pengertian pesan komunikasi, dalam arti isi pesan komunikasi ini bersifat khas. Dalam beberapa hal pra keakraban lebih penting daripada taraf pendidikan formal. Clozentropy Theory telah memperbaik: yang dikenal sebelumnya, yakni “kenalilah diri mereka (know thyself)” menjadi kenalilah pesan anda dan sasaran anda beserta pertautannya.
Komunikasi internasional dalam pengertian sederhana proses penyampaian pesan dari satu negara ke negara lain, sebenarnya sudah lama menarik perhatian para peneliti. Sebagai contoh kegiatan itu telah dikaji dari kerangka kerja analisis propaganda, kerangka kerja arus informasi. Tetapi yang sering diabaikan atau terlupakan adalah pemahaman dalam komunikasi internasional sejauh suatu pesan yang berasal dari suatu negara dipahami oleh khalayak di negara lain. Dari hasil penelitian Lowry dan Marr di Amerika Serikat dan Philipina ini tampak pentingnya pra keakraban (prior familiarity) dalam komunikasi internasional sekalipun hubungan antara dua negara yang terlibat dalam komunikasi ditinjau dari bahasa bersifat monolingual, apalagi jika antara dua negara berbeda dalam bahasa, kebudayaan, dan politik.
(TEORI CLOZENTROPY)