PENGERTIAN COMMUNICATION (KOMUNIKASI) ADALAH
Generalisasi konsep komunikasi.
Pengertian communication (komunikasi) adalah Selain komunikasi spesifik yang dikaji dalam linguistik, SOCIOI.INGUISTICS dan psikologi sosial, konsep komunikasi yang lebih luas juga menjadi tema utama dalam pemikiran sosial. Aristoteles memandang negara sebagai komunitas yang mengkomunikasikan bermacam-macam perspektif individu. Dalam kerangka kajian tujuan individu dalam ruang politik, Aquinas memperkenalkan kepada pemikiran Kristen abad pertengahan sebuah konsep teoretis di mana sifat Tuhan dikomunikasikan melalui penciptaan makhluknya. Model ini melahirkan generalisasi konsep komunikasi ke semua manusia dan pada saat yang sama perbedaan, yang menjadi penting bagi modernitas, antara komunitas komunikasi partikular (politik) dan universal (sosial).
Komunikasi sosial dan politik.
Perluasan konsep komunikasi ke semua manusia, dan pembedaannya menjadi komunikasi politik dan sosial, menjadikannya sebagai poin referensi penting bagi sosiologi modern dan filsafat sosial. Marx, dalam Grundrise, menggunakan diferensiasi antara komunikasi sosial dan politik untuk mengubah zoon politikon Aristoteles menjadi “masyarakat” individual “yang bertindak dan berbicara bersama-sama.” C. S. Peirce menganalisis komunitas ilmiah dari perspektif komunitas komunikasi (ideal), dan G. H. Mead memasukkan proses sosial individualisasi melalui sosialisasi ke dalam kerangka “diskursus universal.” Poin dari universalisasi teoretis komunitas komunikasi ini adalah klaim bahwa, seperti dikatakan Jurgen Habermas (1981, h. 105), “proses kehidupan sosial memiliki relasi inheren dengan kebenaran.” Universalisasi, bersama dengan sosialisasi (termasuk “depolitisasi” atau diferensiasi internal), konsep komunikasi adalah ciri dari pemikiran postmetafisika atas MODERNITY, menandai pemisahan radikal antara pemikiran ilmiah (scientific) dan pemikiran politik dunia kuno dan filsafat politik klasik. Kita dapat memahami komunikasi sebagai cara memecahkan problem tatanan sosial “Hobbesian”. Bagaimana rencana aksi dari beberapa aktor dapat dikoordinasikan? Jika kita mengikuti Talcott Parsons dalam analisisnya terhadap situasi double contingency, kita akan mendapat kemustahilan interaksi yang tertib berurutan dan kesepakatan komunikasi. Bahkan dalam situasi laboratorium yang paling sederhana sekalipun, dengan dua aktor dan tiga orientasi (misalnya, “egois”, “dermawan”, dan “dengki”), ekspektasi resiprokal terhadap ekspektasi akan menghasilkan 97 kombinasi kemungkinan. Oleh karena itu, semua komunikasi didasarkan pada mekanisme pereduksi kompleksitas seperti “kepercayaan bersama”, ekspektasi normal, dan lain-lain. Aktor dapat mempertahankan atau memodifikasi tatanan komunikasi yang distabilkan ini dengan cara memberi pengaruh eksternal terhadap efek dari tindakan orang lain, atau mereka dapat mereproduksi dan merekonstruksinya dengan cara membuat kesepakatan internal berdasarkan alasan umum.
Tindakan komunikasi. Pengertian communication (komunikasi) adalah
Komunikasi, karenanya, harus dilihat sebagai bentuk tindakan. Konsep klasik tentang tindakan didasarkan pada perbedaan antara subjek dan objek dan antara cara dan tujuan, sedangkan konsep komunikasi sosial yang lebih modern didasarkan pada ego dan alter. Tindakan komunikasi dalam teori Habermas dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan antara ego dan alter. Tindakan purposif-rasional atau bahkan tindakan nilai-rasional membentuk sebuah sistem dengan menghalangi tindakan lain, sedangkan tindakan komunikatif membentuk sistem sosial dengan menghubungkan tindakan seseorang dengan tindakan orang lain. Perbedaan ini berhubungan dengan konsep RATIONALITY AND REASON. Teori tindakan klasik Aristotelian, hingga ke Max Weber, mengaitkan kerangka caratujuan dengan konsep rasonalitas purposif atau rasionalitas berorientasi kesuksesan, sedangkan teori tindakan sosial atau tindakan intersubjektif Habermas, yang juga disebutnya sebagai “tindakan yang diarahkan untuk pemahaman bersama,” didasarkan pada konsep rasionalitas komunikasi. Konsep rasionalitaskomunikatif-pragmatis yang herakar dalarn hermeneutika Pcirce, Mcad dan Hans-Georg Gadamcr ini bukan hanya membatasi daya generalisasi dari skema cara-tujuan, tetapi juga melampaui batasan pemikiran Eropa tradisional dengan memasukkan pemikiran metafisika atas subjek dan objek (bandingkan Rorty, 1980).
Komunikasi tatap muka. Pengertian communication (komunikasi) adalah
Diferensiasi lebih jauh dari konsep komunikasi ini melahirkan beragam perspektif teoretis dan empiris. Diferensiasi antara komunikasi verbal dan nonverbal menunjukkan bahwa komunikasi antara pihak yang hadir adalah tak terhindarkan (Watzlawick et al., 1967). Yang berkaitan dengan perbedaan antara komunikasi langsung dan tak langsung ini adalah perbedaan penting antara sistem sosial sederhana yang melibatkan komunikasi tatap muka dengan sistem yang lebih kompleks yang didasarkan pada komunikasi melalui media antar partisipan yang secara fisik berjauhan (lihat Luhmann, 1972). Oposisi antara simetri dan asimetris adalah penting bukan hanya bagi teori peran, tetapi juga bagi teori kondisi komunikasi ideal (lihat Habermas, 1971). Diferensiasi antara kondisi simetris dan asimetris dalam komunikasi adalah penting untuk membedakan antara komunikasi yang terdistorsi atau terganggu dengan komunikasi yang tidak terdistorsi. Perbedaan ini pada gilirannya menjadi dasar bagi beragam teori patologi komunikasi (Watzlawick, et al., 1967; Habermas, 1988) dan teori rekonstruksi dan kritik ideologi (Apel, 1973).