PENGERTIAN DIVIDE ET IMPERA
Semboyan Latin yang artinya “pecah dan kuasailah”, ialah cara menundukkan musuh dengan terlebih dahulu memecah-belah kekuatannya. Dulu cara ini dipakai sebagai dasar kebijaksanaan politik luar negeri Kekaisaran Romawi. Kota-kota pusat pertumbuhan yang berada di bawah kekuasaan Romawi diberi sejumlah hak istimewa yang berbeda satu sama lain, sehingga muncul rasa iri hati yang menjadikan mereka tidak pernah bersatu.
Pada abad kolonialisme Eropa, politik divide et impera banyak digunakan negara-negara kolonial terhadap bangsa terjajah. Kolonialisme Belanda di Indonesia, misalnya, menerapkan pula politik ini (verdeel en beheer). Satu per satu pemerintahan bumiputra di Hindia Belanda dikuasai dengan terlebih dahulu dipecah belah kekuatannya. Kesultanan Banten runtuh dan dikuasai Belanda setelah Belanda berhasil mengadu domba Sultan Sepuh dengan putra mahkotanya, Sultan Haji. Kesultanan Makasar dikuasai Belanda setelah Belanda berhasil memanfaatkan hubungan tegang antara orang Makasar dan orang Bugis. Belanda melatih dan mempersenjatai Aru Palaka dan pasukannya, dan memanfaatkannya unfuk menghancurkan kekuasaan Sultan Hasanuddin. Kesultanan Mataram lumpuh setelah Belanda berhasil memecah belah Mataram menjadi Kesultanan Surakarta dan Yogyakarta melalui perjanjian Gianti yang disponsorinya. Perlawanan suku bangsa Aceh dapat dilumpuhkan setelah Belanda berhasil memecah belah persatuan antara pemuka agama dan pemuka adat bangsa Aceh. Di Indonesia, divide et impera dimengerti pula sebagai politik adu domba.
Incoming search terms:
- devide et impera
- pengertian devide et impera
- arti devide et impera
- politik devide et impera
- pengertian politik devide et impera
- devide et impera artinya
- arti divide et impera
- devide at impera
- apa yang dimaksud politik devide et impera
- devide et impera adalah