PENGERTIAN EKOLOGI KEBUDAYAAN
Suatu aliran teori dalam ilmu antropologi yang mengkaji masalah-masalah hubungan antara kebudayaan dan lingkungan hidup. Munculnya aliran Ekologi Kebudayaan ini dapat dikatakan merupakan tahap awal perkembangan salah satu subdisiplin ilmu antropologi, yang kini dikenal sebagai Ekologi Manusia. Ekologi Manusia memfokuskan objek kajiannya pada hubungan timbal-balik antara manusia dan lingkungan hidupnya.
Aliran Ekologi Kebudayaan muncul sebagai reaksi atas paham evolusi kebudayaan yang dicetuskan oleh para pakar antropologi awal abad ke-19, seperti Morgan dan Tylor. Dengan semakin meningkatnya perolehan dua secara rinci tentang beragam kebudayaan dan organisasi sosial dari pelbagai kelompok masyarakat yang relatif masih “sederhana,” semakin sulitlah mempertahankan anggapan bahwa mereka tergolong masyarakat yang lebih terkebelakang dan berasal dari tahap evolusi yang lebih rendah. Ahli-ahli antropologi yang tidak sependapat dengan paham evolusi tetap menaruh perhatian pada proses-proses pembentukan dan perubahan kebudayaan. Tetapi, secara lebih saksama, mereka mempelajari setiap kasus perubahan kebudayaan dengan mengu ji apakah unsur kebudayaan itu berbaur atau ditemukan secara independen, dan bagaimana unsur kebudayaan itu diadopsi oleh kebudayaan penerima.
Dua pendekar antropologi yang diakui sebagai pelopor munculnya aliran Ekologi Kebudayaan adalah Julian H. Steward dan Leslie White (lihat juga Evolusi Kebudayaan). Steward tertarik untuk menguji efek lingkungan hidup pada kebudayaan. Metodenya yang dikenal sebagai “metode ekologi kebudayaan” mencakup studi tentang hubungan antara beberapa ciri lingkungan dan unsur tertentu kebudayaan pada sekelompok orang yang hidup dan tinggal dalam lingkungan tersebut. Komponen-komponen lingkungan hidup yang dikajinya adalah kualitas, kuantitas, dan distribusi sumber daya yang ada, sedangkan unsur kebudayaan yang diuji adalah teknologi, aktivitas ekonomi, organisasi sosial, dan demografi. Steward mengemukakan bahwa lingkungan hidup hanya mempengaruhi unsur tertentu saja, yang disebutnya kebudayaan inti. Unsur kebudayaan lain dipengaruhi oleh proses-proses dalam sejarah yang dialami kebudayaan bersangkutan, yang tentunya berbeda dengan kebudayaan lain. Adanya kesamaan di antara unsur-unsur kebudayaan inti dari berbagai kelompok masyarakat yang terpisah satu sama lain, serta kesamaan dalam tahap-tahap perkembangannya, menunjukkan adanya kesamaan dalam kondisi lingkungan hidupnya. Oleh sebab itu, teori Steward dikenal juga dengan nama multilineal evolution.
Seperti halnya Steward, White menekankan kebudayaan sebagai unit analisis. Namun, White lebih menaruh perhatian pada evolusi yang lebih umum daripada masalah adaptasi spesifik kebudayaan pada lingkungan hidupnya. Ia juga tidak menaruh perhatian besar pada pengaruh lingkungan hidup terfia- dap kebudayaan. Sebaliknya, ia menekankan penggunaan energi sebagai faktor yang menentukan perkembangan kebudayaan. Evolusi kebudayaan dalam jangka panjang White berasal dari penemuan teknologi yang memungkinkan penggunaan energi lebih besar, serta pertumbuhan penduduk yang merangsang perkembangan bentuk organisasi sosial dan politik yang lebih kompleks.
Dalam perkembangan selanjutnya, muncul pandangan M. Sahlins dan E. Service yang berusaha memadukan kedua konsep evolusi kebudayaan J. Steward dan L. White. Menurut kedua pakar antropologi tersebut, terdapat evolusi kebudayaan yang secara spesifik mengacu pada adaptasi suatu kebudayaan tertentu terhadap lingkungan hidupnya. Evolusi kebudayaan umum mengacu pada cara-cara berlangsungnya proses kemajuan dalam suatu masyarakat, yang memungkinkan pertimbangan bahwa masyarakat tersebut mengalami suatu perkembangan, dan berada pada suatu tahap lebih tinggi dalam evolusi kebudayaan.
Paham Ekologi Kebudayaan lain, yang juga merupakan resolusi pandangan Steward dan White, dikenal dengan sebutan neofungsionalisme. Beberapa pakar antropologi yang dikaitkan dengan paham ini, antara lain, M. Harris, R. Rappaport, dan A. Vayda pada masa awal karyanya (akhir tahun 60-an). Mereka memberikan tekanan berat pada teori sistem yang menjauh dari evolusionisme, dan cenderung untuk menjelaskan munculnya aspek-aspek organisasi sosial dan kebudayaan sebagai pemenuhan fungsi untuk mengadaptasikan penduduk pada lingkungan hidupnya. Hal itu memungkinkan warga populasi mengelola sumber daya dalam lingkungan hidupnya, tanpa melampaui batas daya dukung. Namun, berbeda dengan paham fungsionalisme, unit yang dipertahankan kelangsungan hidupnya adalah kelompok penduduk (populasi), dan bukan suatu pranata sosial. Berbeda dengan pendekatan adaptasi dalam ekologi biologi, unit yang beradaptasi pada lingkungan hidupnya adalah populasi dan bukan individu-individu. Konsep-konsep yang dikembangkan dalam ekologi biologi digunakan juga dalam analisis yang dilakukan, seperti konsep adaptasi, relung hidup, dan daya dukung.
Incoming search terms:
- ekologi budaya
- ekologi kebudayaan
- pengertian ekologi
- kondisi ekologis
- teori ekologi budaya julian steward
- Contoh ekologi budaya
- resume tentang ekologi budaya#spf=1
- pengertian ekologi budaya
- pengertian kondisi ekologis