PENGERTIAN GANGGUAN MOOD KRONIS

By On Wednesday, August 21st, 2019 Categories : Bikers Pintar

PENGERTIAN GANGGUAN MOOD KRONIS – DSM-IV-TR mencantumkan dua gangguan yang berlangsung lama atau kronis dimana terganggunya mood merupakan ciri dominan. simtom-simtom gangguan ini harus terjadi selama sekurang-kurangnya dua tahun, namun dianggap tidak cukup bafiYak atau tidak cukup menghambat keberfungsian sosial atau pekerjaan sehingga tidak dapat didiagnosis sebagai episode depresif mayor atau manik. Dalam gangguan siklotimik, penderita sering mengalami berbagai periode mood tertekan dan hipomania. Berbagai periode tersebut dapat bercampur dengan, bergantian dengan, atau dipisahkan oleh berbagai periode mood normal yang berlangsung selama dua bulan. Orang-orang yang menderita gangguan siklotimik dapat mengalami serangkaian simtom berpasangan dalam periode depresi dan hipomania yang mereka alami. Saat dalam depresi mereka merasa dirinya tidak mampu; saat dalam hipomania harga diri mereka melambung. Mereka menarik diri dari orang-orang, kemudian mendekati mereka dengan gaya sangat terbuka. Mereka tidur terlalu banyak dan terlalu sedikit. Para pasien siklotimik yang depresi mengalami kesulitan berkonsentrasi dan produktivitas verbalnya menurun. Saat dalam hipomania pikiran mereka menjadi tajam dan kreatif, dan produktivitasnya meningkat. Para pasien yang menderita siklotimia juga dapat mengalami episode mania dan depresi penuh.
Orang yang menderita gangguan distimik mengalami depresi kronis. Selain merasa sedih dan hanya merasakan sedikit kesenangan, kalaupun merasakannya, dalam berbagai aktivitas dan hobi yang biasa dilakukan, orang yang bersangkutan mengalami beberapa gejala depresi, seperti insomnia atau terlalu banyak tidur; merasa tidak mampu, tidak efektif, dan kurang energi; pesimis; tidak mampu berkonsentrasi dan untuk berpikir jernih; dan keinginan untuk menghindari kehadiran orang lain. Pembeda distimia dan depresi mayor adalah durasi, tipe, dan banyaknya simtom. Pasien yang memenuhi kriteria distimia dalam DSM-IV-TR mengalami tiga simtom atau lebih (alih-alih lima simtom yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis depresi mayor), termasuk mood yang tertekan, namun tanpa keinginan untuk bunuh diri, dan simtom-simtom tersebut harus berlangsung lebih dari dua bulan.

Seperti disebutkan di atas, siklotimia dan distimia sering kali dianggap sebagai gangguan mood yang tidak parah. Meskipun demikian, menilik simtom-simtomnya yang kronis dan berat, kita harus mempertanyakan apakah pengukuran tersebut akurat. Memang, suatu studi prospektif longitudinal yang dilakukan baru-baru ini yang memantau para pasien depresi dan distimia selama lima tahun menemukan bahwa para pasien distimia mengalami simtom-simtom mood yang lebih parah, memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencoba bunuh diri dan dirawat di rumah sakit, dan mengalami lebih banyak hendaya dibanding para pasien depresi.

PENGERTIAN GANGGUAN MOOD KRONIS | ADP | 4.5