PENGERTIAN HUKUM STOKES
Dalam fisika, ada dua macam. Pertama mengenai gesekan zat-alir terhadap benda yang bergerak di dalamnya, dan kedua mengenai pendaran cahaya. Apabila bola jatuh karena gaya berat, mula-mula v akan membesar dan akibatnya R juga membesar, sampai pada suatu saat gaya gesek ini sama besar dan berlawanan arah dengan gaya berat Mg (M ialah massa bola). Maka kedua gaya akan saling mematikan dan tidak ada gaya neto yang bekerja pada bola itu, sehingga bola akan turun dengan kecepatan maksimum yang konstan. Hukum Stokes sebenarnya diperuntukkan bagi zat alir yang cukup kental (berbagai minyak) dan gerakan benda yang bersifat laminar (tidak turbulen), namun secara kualitatif hukum ini menjelaskan juga gerakan pada terjun payung, maupun gesekan yang diderita mobil yang melaju. Makin lebar payungnya akan makin besar gesekannya, sehingga penerjun dapat makin lama berayun-ayun di angkasa. Turunnya seorang penerjun tidak benar-benar vertikal, di samping akibat adanya angin, juga akibat diubahnya bentuk payung (ada batasnya) oleh penerjun. Manuver terbatas ini memungkinkan penerjun jatuh pada sasaran yang diinginkan.
Dalam peristiwa pendaran (fluoresens), panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh penyerap umumnya lebih besar daripada panjang gelombang cahaya yang diserap (cahaya pengeksitasi). Hukum Stokes ini mengenal kekecualian. Uap merkurium, misalnya, memancarkan cahaya pendaran yang tepat sama dengan cahaya yang diserap. Fluoresens ini disebut radiasi resonans. Beberapa garam uranil malahan memancarkan cahaya yang lebih pendek gelombangnya daripada cahaya yang diserapnya. Pertambahan energi yang diperlukan diambil dari energi termal larutan.
Incoming search terms:
- pengertian hukum stokes
- hukum stokes
- hukum stoke
- hukum stokes adalah
- konsep hukum stokes