PENGERTIAN INVESTASI
INVESTMENT / INVESTASI adalah 1. pengeluaran untuk pembelian SURAT-SURAT BERHARGA .F (FINANCIAL SECURITIES) seperti EFEK (STOCKS) dan SAHAM (SHARES) . Juga disebut investasi keuangan, PORTOFOLIO (PORTFOLIO) investasi dilakukan oleh perseorangan, perusahaan dan lembaga keuangan yang mengharapkan penerimaan dalam bentuk BUNGA (INTEREST) atau DIVIDEN (DIVIDENDS), atau peningkatan nilai dari surat-surat berharga tersebut. 2. pengeluaran modal untuk pembelian ASET (ASSETS) fisik seperti pabrik, mesin dan peralatan (INVESTASI TETAP (FIXED INVESTMENT) ) dan PERSEDIAAN (STOCKS) (INVESTASI PERSEDIAAN (INVENTORY INVESTMENT) ), yaitu, investasi fisik atau riil. Dalam analisis ekonomi, istilah investasi khususnya dihubungkan dengan investasi fisik. Investasi fisik menciptakan aset baru yang akan menambah kapasitas produksi suatu negara, sementara investasi keuangan hanya memindahkan kepemilikan dari aset yang sudah ada dari seseorang atau lembaga kepada yang lain. Investasi mewajibkan sejumlah KONSUMSI (CONSUMMATION) saat ini ditunda (misalnya dengan ditabung, lihat SAVINGS), sehingga sumber daya untuk membiayai konsumsi ini dapat bebas digunakan untuk keperluan lain. Pengeluaran investasi adalah salah satu komponen dari PERMINTAAN AGREGAT (AGGREGATE DEMAND) dan SUNTIKAN (INJECTION) ke dalam ALIRAN SIRKULASI PENDAPATAN NASIONAL (CIRCULAR FLOW OF NATIONAL INCOME). Dalam analisis PENDAPATAN NASIONAL (NATIONAL INCOME) , investasi dalam menyediakan BARANG SOSIAL (SOCIAL PRODUCT) , seperti jalan raya, rumah sakit dan sekolah dilakukan oleh pemerintah yang termasuk dalam PENGELUARAN PEMERINTAH (GOVERNMENT EXPENDITURE); sehingga pengeluaran investasi biasanya diartikan hanya terdiri dari pengeluaran investasi swasta.
Investasi dapat dibagi menjadi investasi bruto dan bersih; (a) investasi bruto (kotor) adalah total investasi yang ada dalam perkonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun); (b) investasi bersih adalah investasi kotor dikurangi investasi pengganti atau KONSUMSI MODAL (CAPITAL CONSUMPTION) , yaitu investasi yang dibutuhkan untuk mengganti persediaan modal yang sudah ada dalam perekonomian yang telah habis dipakai untuk memproduksi output tahun ini. (Lihat DEPRECIATION (2). Jumlah dari investasi tetap yang dilakukan adalah tergantung pada beberapa faktor di luar pertimbangan konsumsi modal. Dalam analisa pendapatan nasional, MARJINAL EFISIENSI DARI MODAL/INVESTASI (MARGINAL EFFI¬CIENCY OF CAPITAL/INVESTMENT) dan TINGKAT BUNGA (INTEREST RATE) adalah penentu yang penting dari tingkat investasi.
Efisiensi marjinal dari modal/investasi tergantung pada keyakinan dan harapan dunia usaha mengenai tingkat permintaan di masa mendatang dan penggunaan pabrik. Ketidakpastian dari harapan dunia usaha dalam jangka pendek berarti bahwa tingkat dari investasi tetap dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu, yang mengakibatkan perubahan yang besar pada permintaan akan barang modal (lihat ACCELERATOR) , yakni fluktuasi yang besar dalam komponen investasi pada permintaan agregat yang selanjutnya mengakibatkan fluktuasi yang lebih besar lagi pada output dan tenaga kerja melalui efek MULTIPLIER (MULTIPUER) (lihat BUSINESS CYCLE).
Pertimbangan yang sama berlaku juga untuk investasi persediaan, di mana persediaan meningkat atau menurun sepanjang waktu sejalan dengan perubahan harapan dunia usaha. Hasil nyata dari investasi jangka panjang terletak pada kontribusinya dalam kemakmuran ekonomi. Pembangunan pabrik baru, penambahan mesin dan peralatan baru, dan investasi dalam teknologi dan produk baru memungkinkan industri dapat menyediakan jumlah barang dan jasa yang lebih besar kepada konsumen, sementara investasi yang sama dalam penyediaan modal sosial (sekolah, kesehatan, dan lain sebagainya) menghasilkan standar hidup yang lebih baik. Pada tingkat mikro suatu keputusan investasi dalam perusahaan tergantung pada keuntungan atau implikasi aliran uang dari proyek investasi tertentu (lihat DISCOUNT CASH FLOW) dan dipertimbangkan sebagai bagian dari prosedur PENGANGGARAN MODALNYA (CAPITAL BUDGETING).
Bandingkan dengan DISINVESTMENT. Lihat ECONOMIC GROWTH, CAPITAL ACCU-MULATION, CAPITAL DEEPENING, CAPITAL GOODS, CAPITAL STOCK, CAPITAL WIDENING, INVESTMENT SCHEDULE, AUTONOMOUS INVESTMENT, INDUCED INVESTMENT, GROSS DOMESTIC FIXED CAPITAL FORMATION, FOREIGN INVESTMENT, INVESTMENT INCENTIVES, INVESTMENT APPRAISAL, GREENFIELD INVESTMENT, RISK PREMIUM.