PENGERTIAN ISTILAH KEKERABATAN

By On Wednesday, April 2nd, 2014 Categories : Bikers Pintar

PENGERTIAN ISTILAH KEKERABATAN – Dipergunakan untuk me­nyapa atau menyebut orang yang terikat kepada diri si penyapa atau penyebut (dalam antropologi disebut ego) karena hubungan darah atau hubungan perka­winan. Istilah sapaan dipakai secara langsung oleh ego untuk menyapa kerabatnya. Istilah sebutan atau acuan digunakan untuk menyebut kerabat dalam pembicara­an dengan orang ketiga. Istilah sapaan dan istilah acuan untuk kerabat tertentu kadang-kadang sama sa­ja, tetapi ada kebudayaan yang menggunakan istilah berbeda. Dalam bahasa Indonesia, kata “ayah” di­pakai sebagai istilah sapaan maupun acuan. Tetapi orang Toraja menggunakan kata ambe untuk me­nyapa dan matusa untuk menyebut. Demikian pula istilah ayah dalam bahasa Mimika di pantai barat daya Irian Jaya dibedakan antara majhako untuk menyapa dan ajiko untuk menyebut.

Sistem istilah kekerabatan di berbagai kebudayaan kelompok manusia di dunia menunjukkan keaneka­ragaman. Para ahli telah mendapatkan sejumlah asas bersifat universal untuk membedakan tipe atau go­longan kerabat berdasarkan penggunaan istilah keke­rabatan. Asas-asas itu antara lain berdasarkan: ang­katan; percabangan keturunan; umur; jenis kelamin kerabat; jenis kelamin kerabat penghubung; jenis ke­lamin si pembicara; perbedaan antara kerabat “da­rah” dan kerabat “karena kawin”; keadaan masih hi­dup atau sudah meninggalnya kerabat penghubung.

Sebagai contoh, dalam bahasa dan budaya suku bangsa Timorini di daerah Pegunungan Tengah, Irian Jaya, apaluk adalah istilah untuk semua kerabat yang seangkatan dengan nenek, ambo untuk semua angkat­an kakek, dan aot untuk adik. Budaya mereka juga membedakan istilah berdasarkan jenis kelamin si pembicara. Kaum laki-laki menyebut anaknya apaluk, se­dangkan kaum wanita menyebut anaknya ayak. Da­lam bahasa Batak, seorang laki-laki menyebut kakak­nya angkang, sedangkan seorang wania menyebut ka­kaknya iboto.

Sistem istilah kekerabatan mempunyai kaitan de­ngan sistem kekerabatan. Penggolongan kerabat ber- dasarkan istilah kekerabatan itu menyangkut sejum­lah hak, kewajiban, dan ketentuan mengenai sikap yang harus diwujudkan dalam interaksi antara ke­rabat. Keterkaitan istilah kekerabatan dengan sistem kekerabatan disingkap oleh seorang ahli hukum, L.H. Morgan (1818-1881), yang lama menetap sebagai pe­ngacara di antara suku bangsa Indian Iroquois di dae­rah hulu Sungai St.Lawrence dan di selatan Danau Ontario dan Erie, Amerika Serikat. Pengetahuannya tentang istilah kekerabatan ini kemudian diperdalam- nya dengan mengirimkan angket ke berbagai suku bangsa di dunia. Hasil penelitian ini diterbitkan da­lam buku Systems of Consanguinity and Affinity of the Human Family (1871), yang merupakan sumbang­an penting untuk ilmu antropologi.

Dalam kurun waktu terakhir, di lingkungan ke­luarga suku bangsa tertentu di Indonesia ada kecen­derungan untuk tidak lagi membiasakan penggunaan istilah kekerabatan suku bangsanya. Istilah kekerabat­an suku bangsa itu diganti dengan istilah yang diambil dari bahasa Indonesia. Kecenderungan ini tampak mi­salnya pada suku bangsa Gayo, Aceh Tengah. Suku bangsa ini mengenal banyak istilah kekerabatan, mi­salnya untuk angkatan orang tua laki-laki: ama (ayah), ama-kul/ecek (saudara laki-laki ayah yang lebih tua/muda), pun (saudara laki-laki ibu), kil (suami sau­dara perempuan ayah), uwe/encu (suami saudara pe­rempuan ibu). Variasi istilah kekerabatan ini mem­perlihatkan adanya variasi hak dan kewajiban terha­dap si ego. Sekarang semua istilah di atas cenderung diganti dengan satu istilah, “bapak”.

Incoming search terms:

  • pengertian kekerabatan menurut para ahli
  • istilah kekerabatan
  • pengertian sistem kekerabatan
  • konsep kekerabatan
  • hubungan kekerabatan
  • pengertian kata kekerabatan
PENGERTIAN ISTILAH KEKERABATAN | ADP | 4.5