PENGERTIAN KEKUATAN SAKTI
PENGERTIAN KEKUATAN SAKTI – Atau kekuatan gaib (magical power) adalah suatu kekuatan yang luar biasa di luar jangkauan akal manusia, sehingga timbul suatu kepercayaan tertentu terhadap kekuatan semacam itu. Manusia melihat adanya kekuatan sakti itu di dalam berbagai gejala, hal, atau peristiwa yang luar biasa. Mereka melihatnya dalam gejala-gejala alam, seperti petir, topan, pelangi, gempa. Kekuatan sakti itu terlihat juga pada diri tokoh-tokoh tertentu, seperti kepala adat, pemimpin, dukun, orang cacat, dan sebagainya. Kekuatan luar biasa itupun bisa berada pada bagian tubuh tertentu, seperti kepala, rambut, kuku, darah, kotoran dan lain-lain. Benda-benda tertentu bisa juga mengandung kekuatan sakti, seperti senjata, kereta kencana, benda-benda berupa jimat.
Makhluk yang berkekuatan sakti lainnya adalah bi natang dan tumbuh-tumbuhan. Kekuatan itu bisa juga tersimpan dalam kata-kata, seperti mantra, kutukanf sumpah, dan lain-lain.
Sementara ahli beranggapan bahwa kepercay semacam itu telah mulai timbul di kalangan manus purba atau masyarakat yang masih sederhana. Se0| rang ahli kesusasteraan klasik yang,banyak membaca karangan etnografi, R.R. Marett, dalam bukunyayanjf berjudul The Threshold of Religion (1909) melijul sistem kepercayaan ini sebagai suatu perwujudan rasi keagamaan yang timbul sebelum manusia mengensl; kepercayaan animisme. Oleh sebab itu sistem kepercayaan itu disebutnya pre-animisme. Teori Marett sebut kemudian mendapat banyak kritikan dari ahli? ahli lain.
Dalam kehidupan berbagai suku bangsa di Indonesia masa lalu ditemukan banyak contoh tentang kepercayaan terhadap kekuatan sakti seperti tersebut diatas. fok, h kepala adat (datung tampa) pada masyarakat Mahengetang di kepulauan Sangir Talaud dianggap mempunyai kekuatan sakti, sehingga dapat berkomunikasi dengan roh-roh leluhur, dewi, atau “Kuasa Yang Tinggi” (/ Genggona Langi) guna memperoleh kesejahteraan masyarakatnya.
Sultan Yogya dipercayai oleh masyarakat Jawa memiliki kekuatan sakti, seperti tampak sikap dari masyarakatnya dalam berbagai upacara yang dilaksanakan di lingkungan kraton.
Darah manusia yang disiram ke bumi dalam upacara moras tana berdasarkan kepercayaan orang Kulawi di Sulawesi Tengah bisa mendatangkan kesuburan dan keberhasilan panen. Orang Madura percaya bahwa garam yang dibakar bisa menimbulkan satu kekuatan untuk mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu manusia.
Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan mengenal jimat (wapak) dari kertas berisi tulisan dengan huruf tertentu. Ada pula jimat yang terbuat dari kain, perak atau lapisan emas. Jimat-jimat itu mempunyai berbagai fungsi sebagai penolak bala, pekasih, pembangkit kebencian, pelaris dan sebagainya. Orang Marind-Anim di Irian Jaya membuat ukiran dengan motif binatang sakti yang menurut kepercayaan mereka dihuni oleh makhluk halus leluhur manusia (de- ma). Binatang itu sering menjadi lambang suci yang mempunyai kekuatan sebagai jimat. Orang Tolaki di Sulawesi Tenggara mempercayai “inti batu” (motia) yang dapat menangkal gangguan terhadap keselamatan diri orang yang memilikinya.
Orang Lampung mengenal senjata yang disebut bedang minak, yang langsung bergerak dan keluar dari sarungnya apabila bersua dengan binatang buas, seperti macan, ular, dan lain-lain. Senjata itu bergerak untuk memberi isyarat kepada pemiliknya supaya waspada. Orang Acehpun mengenal pedang un tebee yang bisa menjadi panjang sendiri untuk menebas musuh dalam peperangan.
Berbagai suku-bangsa di Indonesia mengenal kesaktian mantera-mantera untuk menyembuhkan orang sakit, mengusir hama tanaman atau menyuburkan tanaman. Cerita rakyat berbagai suku-bangsa di Indonesia mengisahkan pula bagaimana saktinya suatu kutukan, bagaimana mujarabnya kutukan orang-tua terhadap anak durhaka yang bisa menjadi batu, misalnya kisah Si Malim Kundang dari Minangkabau.
Incoming search terms:
- Pengertian Kekuatan
- pengertian sakti
- arti sakti