PENGERTIAN KELOMPOK KEKERABATAN

By On Tuesday, April 15th, 2014 Categories : Bikers Pintar

PENGERTIAN KELOMPOK KEKERABATAN, (kingroup) – Suatu kesatuan sosial yang satu dengan lainnya terkait da­lam hubungan kerabat. Masyarakat manusia berdasar­kan budayanya mewujudkan bermacam-macam ke­lompok kekerabatan. Dan jumlah keanggotaan kelompok-kelompok kekerabatan itu pun bervariasi, ada yang relatif kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh kelompok kekerabatan adalah keluarga inti (nuclearfamily), keluarga luas (extended family), ke­lompok satu pekarangan (compound),kindred, keluar­ga ambilineal kecil (minimal ramage), keluarga ambilineal besar (maximal ramage), klen kecil (clan; minimal lineage), klen besar (clan; maximal lineage), fratri (phratry), paro masyarakat (moiety), dll.

Para ahli telah sering berusaha membuat kategori tentang orang-orang yang terkait dalam hubungan ke­rabat itu. Seorang ahli antropologi, G.P. Murdock, (dalam karangannya: Cognatic Forms of Social Orga­nization) membagi kelompok-kelompok kekerabatan itu menjadi tiga kategori berdasarkan fungsi sosial­nya. Yang pertama ialah kelompok kekerabatan ber- korporasi (corporate kingroups). Jumlah anggota ke­lompok ini relatif kecil, para anggotanya masih saling mengenal dan bergaul antara sesamanya, melakukan aktivitas kelompok secara berulang, memiliki suatu sistem hak dan kewajiban yang mengatur interaksi mereka berdasarkan sistem norma tertentu. Contoh kelompok semacam ini adalah keluarga inti, keluarga luas, compound, keluarga ambilineal kecil, klen kecil. Keluarga semacam ini merupakan kelompok kekera­batan bersifat universal, yang tentunya ada pula dalam masyarakat di Indonesia, misalnya sipopali (Ngada), sangambato seboa (Nias), kaum (Minangkabau), kuren (Bali), sara dapur (Gayo), dll (lihat Keluarga Luas). Keluarga ambilineal kecil terwujud pada ma­syarakat suku bangsa Iban di Kalimantan, yang menyebutnya bilek. Klen kecil terdapat pula pada ber­bagai suku bangsa, seperti mata rumah (Ambon), dadia (Bali), paruik (Minangkabau), dll.

Kelompok kedua, kelompok kekerabatan kadang kala (occasional kingroups), mempunyai jumlah ang­gota yang relatif besar, dan tidak lagi bergaul secara terus-menerus. Para anggota kelompok ini berkumpul kalau ada kegiatan gotong-royong, mengadakan pera­yaan, menyelenggarakan upacara daur hidup. Pada suatu aktivitas, yang hadir adalah sebagian anggota kerabat tertentu, sedangkan dalam aktivitas lainnya yang harus hadir sebagian anggota kerabat lain pula. Namun kehadiran para anggota itu tidak dibatasi ter­lampau tegas, artinya semakin banyak yang hadir se­makin baik. Contoh kelompok kekerabatan yang ber­sifat kadang kala ialah kindred. Pada beberapa suku bangsa di Indonesia dikenal istilah setempat yang sa­ma pengertiannya dengan kindred, misalnya golong­an (Sunda), famili (Minahasa, Ambon), sanak sadulur (Jawa), dll.

Kelompok ketiga, kelompok kekerabatan yang melambangkan kesatuan adat (circumscriptive kin- groups), mempunyai anggota yang begitu banyak sehingga tidak saling mengenal lagi dan tidak memi­liki hubungan pergaulan yang terus-menerus. Mereka menyadari diri sebagai bagian dari satu kesatuan yang besar berdasarkan lambang-lambang adat tertentu. Contoh kelompok kekerabatan semacam ini adalah klen besar, paro masyarakat, dll. Anggota satu klen besar merupakan keturunan seorang nenek moyang, secara patrilineal atau matrilineal, yang sudah mele­wati berpuluh-puluh angkatan. Mereka sering kali te­rikat oleh tanda-tanda lahir, seperti nama klen, lam­bang totem, dongeng-dongeng suci, dll. Contoh nama klen besar adalah nama marga pada suku bangsa Ba­tak, misalnya Siahaan, Ginting, Simanjuntak, dll. Se­jumlah suku bangsa di Indonesia mengenal sistem pa­ro masyarakat. Para ahli pernah meneliti sistem moiety itu, misalnya pada suku bangsa Jawa, Bugis, Makasar, Minangkabau, Gayo, Dani, dan sejumlah suku bangsa di Nusa Tenggara.

Sekarang banyak fungsi sosial kelompok-kelom­pok kekerabatan yang sudah berubah, dan digantikan oleh pranata atau lembaga baru. Fungsi sosial tertentu keluarga inti dan keluarga luas telah digantikan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Demikian juga pranata gotong royong telah digantikan oleh tenaga non-kerabat dengan sistem upah, sehingga fungsi kelompok- kelompok kekerabatan tersebut menjadi semakin ka­bur.

Incoming search terms:

  • kelompok kekerabatan
  • pengertian kelompok kekerabatan
  • Pengertian kekerabatan
  • contoh kelompok kekerabatan
  • contoh kekerabatan
  • kelompok kekerabatan adalah
  • pengertian kelompok kekerabatan beserta contohnya
  • pengertian kelompok kekerabatan dan contohnya
  • kelompok kekerabatan yang besar
  • definisi kekerabatan
PENGERTIAN KELOMPOK KEKERABATAN | ADP | 4.5