PENGERTIAN KUNJARAKARNA

By On Wednesday, April 30th, 2014 Categories : Bikers Pintar

PENGERTIAN KUNJARAKARNA – Karya sastra Jawa-kuno yang mengisahkan pembebasan atau ruwatan terhadap yaksa Kunjarakarna dan saudaranya Purnawijaya. Kitab Ini bersifat Budhisme-Mahayana. Ada dua versi Kun­jarakarna. Versi pertama berbentuk prosa, menurut poerbatjaraka ditulis pada jaman Darmawangsa, teta­pi menurut H. Kern ditulis pada bagian kedua di Jawa Barat, namun Pigeaud menduga teks prosa itu berasal dari jaman yang lebih muda lagi. Yersi lain berbentuk kakawin, menurut P.J. Zoetmulder berasal dari jaman Majapahit. Cerita Kunjarakar­na amat digemari pada jaman Hindu-Indonesia, seper­ti terbukti oleh adanya relief candi yang mengambil tema kitab tersebut. Pada dasarnya kedua versi terse­but tidak mempunyai perbedaan alur, walau ada bebe­rapa perbedaan.

Kitab ini mengisahkan yaksa (raksasa, setan) ber­nama Kunjarakarna yang menyadari wataknya seba­gai setan dan ingin dibebaskan dalam reinkarnasinya. Untuk itu ia bermeditasi Budha di Gunung Semeru. Ia diizinkan menemui Wairocana (dewa Budha) dan di­beri wejangan serta diperkenankan melihat neraka dan alam kematian yang dikuasai Yama. Yama mem­berikan ajaran padanya tentang hakikat kejahatan, dan memperlihatkan periuk besar yang menyambut siksa­an bagi Purnawijaya, raja Gandharwa. Kunjarakarna terkejut, karena tujuan bertobatnya untuk hidup bersa­tu dengan saudaranya. Setelah menerima wejangan Wairocana dan Yama, Kunjarakarna menuju surga, tempat sahabat dan saudaranya, Purnawijaya. Ketika mendengar cerita mengenai dirinya di neraka, Purna­wijaya bersama Kunjarakarna bergegas menghadap Wairocana untuk memohon nasihatnya bagaimana mere!-a mengelak dari nasib tersebut. Wairocana ke­mudian menerima dan memberikan wejangan. Sete­lah selesai pelajaran dharmadesana, Kunjarakarna menekuni tapa brata dengan khusyuk. Purnawijaya ti­dak ikut dan mohon petunjuk bagaimana ia dapat dibebaskan dari nasibnya. Wairocana mengatakan bahwa Purnawijaya tidak akan bebas dari kematian, ia akan meninggal selagi tidur dan selama sembilan hari akan menjalani siksaan. Semua itu terjadi, namun ber­kat semedi dan kesaktian ilmu yang diberikan Wairo­cana, siksaan itu tidak berarti banyak bagi Purnawija­ya. Setelah hukuman itu, pada hari kesepuluh Purnawijaya kembali ke tubuhnya dan hidup kembali. Bersama istrinya, Kusumagandhawati, Purnawijaya bertapa brata di Gunung Semeru menurut cara Budha-Mahayana. Keduanya dengan cepat mencapai pembe­basan di surga, dan di sana telah menunggu Kunjara­karna.

 

Incoming search terms:

  • kitab kunjarakarna
  • Kitab kunjarakarna mengisahkan tentang
  • kunjarakarna
PENGERTIAN KUNJARAKARNA | ADP | 4.5