PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIS
strategic management (manajemen strategis)
Subyek dari manajemen strategis adalah positioning dari perusahaan dalam pengertiannya yang paling luas hubungannya dengan pelanggan, pemasok dan pesaing. Karena itu manajemen strategis adalah sebuah disiplin yang sangat berbeda dengan disiplin lainnya yang membahas aktivitas fungsional dari perusahaan akuntasi, marketing, penjadwalan dan kontrol operasi, personel dan hubungan manusia meskipun semuanya ini akan dipengaruhi oleh strategi perusahaan.
Para penulis tentang manajemen strategis biasanya membedakan fase proses menjadi tiga. Pertama adalah apresiasi lingkungan eksternal dan internal tempat di mana perusahaan beroperasi. Kedua adalah pilihan dari strategi agar sesuai dengan lingkungan, dan ketiga adalah implementasi strategi yang dipilih di dalam perusahaan. Perbedaan ini agak artifisial; pemilihan strategi harus ditentukan oleh lingkungan bisnis di mana perusahaan beroperasi, dan tidak mungkin membuat pilihan strategi yang masuk akal jika tidak ada suatu analisis cara yang dengannya strategi alternatif akan diimplementasikan.
Manajemen strategis pertama kali diakui sebagai subyek di awal 1960-an. Bidang ini berakar di dalam pengajaran manajemen integratif yang diajarkan di Harvard Business School dan di dalam karya, seperti misalnya, Ansoff (1965) dan Andrews (1980). Manajemen strategi kemudian disejajarkan dengan perencanaan perusahaan persiapan peramalam kuantitatif atau target untuk lima tahun atau lebih ke depan. Skeptisisme terhadap nilai praktis dari pelaksanaannya di hadapan kondisi ekonomi yang terus berubah dan perilaku kompetitif perlahan-lahan telah menghilangkan pengaruh dari perencanaan strategis semacam itu dan mengurangi sumber-sumber yang oleh perusahaan dipakai untuk perencanaan-perencanaan tersebut.
Pada awal 1970-an pemikiran baru di dalam manajemen strategis muncul dari perusahaan-perusahaan konsultan seperti McKinsey dan Boston Consulting Group yang mengembangkan alat analisa pasar dan pesaing. Sarjana-sarjana konvensional menekankan pada sifat evolusioner dari pengetahuan ilmiah, sedangkan orientasi komersial dari manajemen strategis telah membangun subyek di mana ketergantungan pemikiran baru kepada pemikiran lama seringkali disembunyikan, dan perbedaan kecil di dalam pendekatannya sering dibesar-besarkan. Cara evolusi ini secara serius menghalangi pembentukan struktur atau badan pengetahuan yang disepakati bersama di dalam manajemen strategis dan mempertanyakan klaim dari subyek yang telah dianggap sebagai disiplin akademik.
Porter (1980) adalah pemberi penjelasan strategi sebagai analisis pesaing yang paling komprehensif. Tetapi sejak awal 1980-an muncul reaksi menentang gaya analitik dari strategi manajemen. Pendekatan yang lebih lunak mulai nai daun, yang lebih banyak memberi arti penting kepada faktor manusia dalam memahami posisi perusahaan. Ada kesepakatan luas bahwa implementasi adalah salah satu dari tiga komponen strategi yang paling sering diabaikan. Tetapi kesulitan dari implementasi mungkin lebih tepat dilihat sebagai kritisisme dari proses formulasi strategi itu sendiri.
Perkembangan paling penting di bidang manajemen strategis berhubungan dengan teori strategi berbasis sumber daya. Strategi perusahaan, menurut pandangan ini, tergantung kepada kesesuaian antara kapabilitas unik dari perusahaan dengan lingkungan eksternal tempat di mana perusahaan beroperasi. Sementara menegaskan kembali fokus yang bersifat menentukan dari manajemen strategis, pendekatan ini juga menekankan sifat dari petunjuk yang valid untuk perusahaan dan, dengan memfokuskan pada hubungan antara individu dan pasar, menghubungkan eko-nomi dan dimensi sosiologis dari strategi.