PENGERTIAN MATRIFOKAL
Mengacu pada suatu bentuk keluarga yang berpusat pada istri (ibu, mater). Dalam keluarga semacam ini, istri (ibu) memegang peranan lebih besar dalam kehidupan keluarga, karena suami (ayah, pater), sebagai akibat hal-hal tertentu, hanya memainkan peranan kecil dan jarang berada dalam lingkungan keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian, bentuk keluarga matrifokal ini terjadi karena beberapa faktor, terutama faktor ekonomi. Kesulitan ekonomi masyarakat kelas bawah yang miskin sering kali mendorong suami (ayah) untuk pergi mencari nafkah di luar daerahnya, misalnya ke kota. Karena suami (ayah) pergi untuk waktu yang tidak ditentukan, istri (ibu) bertanggung jawab atas kehidupan anak-anaknya, sehingga ia pun harus mencari nafkah. Jarangnya suami (ayah) hadir dalam keluarga menyebabkan anak-anak lebih dekat dengan ibu serta kaum kerabat pihak ibunya. Bahkan sering kali mereka hidup bersama dengan orang tua ibu. Kondisi ini menyebabkan peranan istri (ibu) dominan dalam hal pengambilan keputusan.
Keluarga matrifokal juga terlihat pada masyarakat perkotaan yang berpenghasilan rendah. Walaupun suami (ayah) bekerja mencari nafkah, sering kali pendapatannya tidak mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga istri (ibu) harus membantunya. Dalam kenyataan, sering kali wanita lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan secara rutin dapat menghidupi keluarganya. Dengan adanya gejala matrifokal ini, ada kecenderungan angka perceraian yang tinggi. Istri (ibu) merasa bahwa suami (ayah) hampir tidak memberikan nafkah dan perlindungan terhadap dirinya dan anak-anak. Di samping itu, karena suami (ayah) sering pergi untuk waktu yang lama, istri (ibu) mengkhawatirkan status perkawinannya, sehingga perceraian yang terjadi lebih banyak disebabkan oleh tuntutan istri (ibu).