PENGERTIAN METODE SOKRATIK
Cara berfilsafat yang diperkenalkan dan digunakan Sokrates. Metode sokratik lazimnya dikenal orang sebagai tekhne maieutika atau teknik kebidanan. Sokrates mulai menanamkan keyakinan dalam hati sesama manusia bahwa mereka sebenarnya tidak mempunyai pengertian dan bahwa mereka keliru kalau menganggap diri sebagai pemilik kebijaksanaan. Penanaman keyakinan ini dilaksanakan melalui percakapan (dialogos) di mana-mana termasuk di pasar, di pinggir jalan, atau pun di warung-warung. Ia mengadakan dialog dengan siapa saja, ahli politik, pejabat, dan para tukang.
Metode sokratik dapat dibedakan dan terdiri atas dua tahap. Tahap pertama disebut eironeia, yakni pura-pura tidak mengerti. Karena tidak mengerti, ia bertanya dan terus bertanya. Karenanya, pihak lain makin lama makin merasakan kurang mengertinya dan akhirnya mengakui bahwa ia belum mengerti Pada tahap ini yang akan dicapai hanyalah penekanan pada sudut negatif, yakni kesadaran tentang tidak mengerti (docta ignorantia). Sudut negatif ini diperlukan sebagai persiapan untuk mendapatkan pengertian yang positif. Tahap kedua disebut teknik kebidanan dan bersifat positif. Sokrates tidak memandang lawan bicaranya sebagai lawan, melainkan kawan yang diajak bersama-sama mencari kebenaran. Yang dicari Sokrates adalah pengertian yang benar, yakni hakikat sesuatu. Kebenaran akan muncul dari jiwa kawan bicaranya itu. Sokrates tidak mengajarkan secara langsung melainkan menolong jiwa orang mengungkapkan apa yang terkandung di dalamnya. Karena itulah metode Sokrates disebut seni kebidanan.