PENGERTIAN METODOLOGI
Dari kata Yunani meta (sepanjang), hodos (jalan), dan hogos (ilmu), adalah suatu ilmu tentang metode atau langkah-langkah yang ditempuh, dalam suatu disiplin tertentu, untuk mencapai tujuan tertentu.
Metodologi sering diartikan sebagai cabang logika yang merumuskan dan menganalisis prinsip-prinsip yang tercakup dalam upaya menarik kesimpulan logis dan membuat konsep. Yang terjadi sebetulnya penerapan prinsip dan proses logika terhadap objek khusus berbagai ilmu pengetahuan, karena umumnya ilmu pengetahuan dapat diterangkan secara memuaskan dengan kombinasi deduksi dan induksi. Dengan demikian metologi adalah suatu istilah umum yang diwujudkan dalam metode khusus setiap ilmu pengetahuan. Pengertian itu sepenuhnya hanya dapat ditangkap dengan menganalisis struktur ilmu pengetahuan khusus. Dalam menentukan struktur tersebut perlu dipertimbangkan: objek pengetahuan khusus yang tepat; cara objek berkembang; jenis atau bentuk pernyataan atau generalisasi yang tercakup; dasar-dasar atau asumsi filosofisnya; relasi dengan ilmu pengetahuan lain; dan penerapannya.
Karena perbedaan objek berbagai ilmu pengetahuan, muncullah berbagai pola metodologis yang prinsipiil, yaitu metode rasional, metode aksiomatik, metode nomologis, metode deskriptif, metode historis, dan metode psikologis.
Metode rasional digunakan oleh ilmu pengetahuan spekulatif, termasuk teologi yang dalam penggunaannya mendapat tambahan kualifikasi tertentu dan menginspirasikan beberapa metode seperti (1) metode analisis Sokrates; (2) metode sintesis Plato, Aristoteles dan para pemikir Abad Pertengahan; (3) metode asketis pemurnian intelek dan moral; (4) metode fisiologis Descartes; (5) metode krisis atau transendental Kant; (6) metode dialektis yang dipromosikan Hegelianisme dan Materialisme; (7) metode intuitif Bergson; (8) metode reflektif dari introspeksi metafisik; (9) metode elektik Cicero, Suarez, dan Cousin; (10) metode positif Comte, Spencer, dan kaum empiris logik.
Metode aksiomatik atau hipotetik-deduktif dipakai ilmu-ilmu pengetahuan teoretis, khususnya ilmu pengetahuan matematika. Metode ini meliputi problem seperti seleksi, independensi dan simplifikasi dari istilah aan aksioma primitif, formalisasi definisi dan bukti-bukti, konsistensi dan kekomplitan teori-teori yang disusun serta interpretasi final.
Metode nomologis atau induktif, seperti yang dipakai oleh ilmu pengetahuan eksperimental, mengarah ke penemuan keteraturan antara fenomena dan hukumnya. Metode ini meliputi penerapan kritis dan hati-hati berbagai langkah induksi: observasi dan klasifikasi analitis; seleksi terhadap hal-hal serupa; hipo{esis sehubungan dengan sebab atau hukum; verifikasi 0jeh kanon eksperimental; deduksi, demonstrasi’ dan penjeiasan; organisasi sistematis dari akibat-akibat; pgrnyataan hukum konstruksi dari teori relevan.
Metode deskriptif dipakai oleh ilmu pengetahuan alam dan sosial, meliputi penelitian, pengelompokan dan pembuatan statistik, serta interpretasinya.
Metode historis, yang dipakai oleh ilmu pengetahuan berkaitan dengan masa lampau, meliputi perbandingan, seleksi, pengelompokan dan interpretasi fakta, pameran, rekaman, dokumen, laporan atau kesaksjan arkeologis.
Metode psikologis digunakan oleh semua ilmu pe-ngetahuan berkaitan dengan perilaku dan perkembangan manusia. Metode ini meliputi analisis intropeksi dan prosedur eksperimental.
pola-pola metodologis itu tidak perlu eksekutif satu sama lain, dan kadang-kadang dipakai dalam kombinasi parsial. Pemilihan dan kombinasi pola tergantung pada besarnya motivasi psikologis. Pola-pola metodologis muncul dari penyesuaian kekuatan mental manusia dengan rasa cinta akan kebenaran dalam diri manusia serta upaya untuk mengejarnya.
Incoming search terms:
- pengertian metodologi
- apa itu metodologi
- metodologis