PENGERTIAN PEMBAGIAN KERJA

By On Monday, October 27th, 2014 Categories : Bikers Pintar

PENGERTIAN PEMBAGIAN KERJA – Adalah pemisahan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok individu tertentu. Jenis pekerjaan yang beragam dalam suatu masyarakat tidak mungkin dikuasai dan dilakukan oleh setiap orang. Oleh sebab itu, dibutuhkan spesialisasi, sehingga seseorang hanya mengerjakan satu atau beberapa jenis pekerjaan saja. Dasar bagi pembagian kerja yang paling mudah dilihat dan bersifat universal dalam masyarakat adalah berdasarkan jenis kelamin dan usia.

pada masyarakat berburu, misalnya, laki-laki melakukan perburuan, sedangkah; perempuan mengumpulkan tumbuh-tumbuhan dan binatang kecil; atau dalam masyarakat peladang, membuka hutan dan membakarnya adalah pekerjaan kaum pria, sedangkan j menanam bibit dan menuai pekerjaan kaum wanita. Demikian pula pada masyarakat petani, laki-laki membajak sawah dan perempuan menyemai serta memanen hasilnya. Pada masyarakat peternak, kaum wanita memerah susu dan menyamak kulit, sedangkan kaum pria menggembalakan dan menjaga ternak. Bila dilihat dari usia, anak-anak biasanya melakukan pekerjaan ringan di rumah atau di luar rumah, sebaliknya orang dewasa bertugas mengerjakan pekerjaan yang lebih berat.

Berkenaan dengan pembagian kerja ini, banyak teori yang diajukan oleh para ahli ilmu sosial. Salah satu teori beranggapan bahwa perempuan lebih cenderung melakukan kegiatan yang berhubungan dengan urusan rumah tangga (memasak, mencuci, menjahit, mengasuh anak, melayani suami, dll.) atau pekerjaan yang bersifat domestik dan nonproduktif, sedangkan laki-laki lebih banyak bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah atau yang bersifat publik dan produktif. Hal ini diperkuat oleh kenyataan bahwa seca; biologis perempuan lebih lemah dan emosional daripada laki-laki yang kuat dan rasional. Pembagian kerja secara seksual ini kemudian menimbulkan paham genderisme yang berpandangan bahwa memang sudah “kodrat” perempuan untuk bekerja dalam sektor domestik dan menjadi subordinat dari laki-laki dalam struktur masyarakat. Pandangan ini dianut secara sadar atau tidak oleh sebagian besar masyarakat di dunia, karena memang kebudayaan yang ada menganggap laki-laki lebih superior dan memiliki kekuasaan daripada perempuan. Misalnya dalam kebudayaan Jawa, seorang perempuan sering dianggap sebagai konco wingking (teman di belakang) semata- mata dan harus mengabdi kepada suami.

Namun dalam kenyataannya, pada banyak masya-rakat sering terlihat bahwa kaum wanita pun bekerja keras tidak terbatas pada pekerjaan rumah tangga saja. Contohnya pada orang Bali, kaum wanita bekerja sebagai buruh kasar pembangunan jalan, yang biasanya dikerjakan oleh laki-laki, atau pada masyarakat pedesaan di Jawa tidak sedikit wanita yang pergi ke hutan mencari kayu bakar. Pada masyarakat kota yang modern sekarang semakin banyak wanita yang turut be-kerja mencari nafkah keluarga, mulai dari penjual jamu sampai sekretaris eksekutif atau manajer perusahaan. Dengan demikian wanita harus menjalin peran ganda, di satu pihak mengurus rumah tangga dan di lain pihak turut membantu suami mencari pendapatan agar dapur tetap berasap.

Dasar pembagian kerja lainnyayang sering terlihat adalah stratifikasi sosial. Ada jenis pekerjaan tertentu yang hanya dilakukan oleh segolongan orang tertentu, sedangkan pekerjaan lainnya dilakukan oleh golongan atau lapisan lainnya. Misalnya orang Bali yang mengenal sistem kasta (wangsa). Untuk menjadi pedanda (pendeta) seseorang harus berasal dari kasta Brahmana, sedangkan petani atau pedagang kebanyakan dari kasta Waisya. Pada suku bangsa Jawa, golongan priayi sering kali diidentikkan dengan pegawai negeri, kaum terpelajar atau jenis pekerjaan yang bersifat klerikal, sedangkan golongan wong cilik umumnya adalah petani, pedagang, tukang, abdi dalem, dsb. Contoh lain pada orang Bugis-Makasar ada lapisan bangsawan (anakarung/ana’karaeng) dan lapisan orang merdeka/biasa (to maradeka). Lapisan bangsawan biasanya memiliki tanah pertanian yang luas, sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja yang biasanya berasal dari lapisan orang biasa.

Kadang-kadang jenis pekerjaan diidentikkan pula dengan kelompok ofcnis atau suku bangsa tertentu. Bidang perdagangan dan bisnis di daerah perkotaan Indonesia umumnya dikuasai oleh orang keturunan Cina. Demikian pula dengan perantau Minangkabau yang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang, seper-ti pengusaha restoran, pedagang tekstil, pedagang kaki lima, dll. Di antara para migran yang datang ke Jakarta pun tampak adanya kecenderungan untuk menguasai satu jenis pekerjaan tertentu, misalnya orang Wonogiri berdagang bakso, orang Tegal membuka warung nasi yang biasa disebut warteg (warung Te-gal), orang Madura terkenal dengan satai dan sotonya, dll.

Pembagian kerja dalam masyarakat modern lebih kompleks dan tampak nyata dibandingkan pada masyarakat tradisional yang lebih bersifat homogen. Oleh karena itu fenomena pembagian kerja dalam suatu masyarakat, menurut Emile Durkheim, dapat dikaji untuk melihat perubahan sosial yang terjadi. Perubahan pembagian kerja tidak semata-mata ber-pengaruh kepada bidang ekonomi, tetapi juga meluas kepada bidang sosial, politik, dan budaya. Contoh sederhana dapat kita lihat pada kehidupan di pedesaan Jawa yang baru mengenal beberapa jenis teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian, misalnya mesin penggiling padi. Dahulu, bila masa panen tiba kaum wanita memegang peranan penting karena ia turut menuai dengan ani-ani, merontokkan butir-butir padi dari batangnya, dan menumbuknya. Dengan masuknya mesin penggiling padi, kaum wanita kehilangan sebagian pekerjaannya, karena yang mendapat keterampilan menggunakan alat modern itu adalah laki-laki. Akibatnya kaum wanita semakin “tersingkir” ke dalam sektor domestik. Hal ini bisa mendorong mereka pergi ke kota untuk mencari pekerjaan selama beberapa waktu, misalnya menjual jamu, buah-buahan, makanan, dsb. Dengan demikian terjadi perubahan dalam kehidupan masyarakat desa, karena peranan wanita dalam sektor pertanian semakin menurun.

Incoming search terms:

  • pembagian kerja
  • pengertian pembagian kerja
  • pembagian kerja adalah
  • pengertian pembagian
  • contoh pembagian kerja
  • Definisi pembagian kerja
  • pembagian pekerjaan
  • apa itu pembagian kerja
  • teori pembagian kerja
  • apa yang dimaksud dengan pembagian kerja
PENGERTIAN PEMBAGIAN KERJA | ADP | 4.5