PENGERTIAN PEMEROLEHAN BAHASA
PENGERTIAN PEMEROLEHAN BAHASA – Suatu proses memahami dan menghasilkan bahasa pada manusia melalui beberapa tahap. Tahap tersebut berlangsung secara kronologis dan disertai beberapa variasi individual.
Tahap Pemerolehan Bahasa. Ada enam tahap, yaitu (1) tahap meraban, yang berlangsung pada anak berumur tiga sampai enam bulan. Pada masa ini seorang anak mulai menghasilkan berbagai bunyi yang tidak membentuk rangkaian bunyi yang berkaitan; (2) tahap berlalala, yang berlangsung pada anak berumur enam sampai sembilan bulan. Pada masa ini anak bereaksi terhadap gerak-gerik tertentu dan terhadap perintah sederhana; (3) tahap peniruan, yang berlangsung pada anak berumur 12 bulan. Seorang anak mulai menanggapi pengaruh luar, misalnya mulai mengucapkan kata-kata pertama atau kalimat yang terdiri atas satu kata. Permainan kata ini terjadi secara berulang; (4) tahap jargon, yang berlangsung pada anak berumur 15 bulan. Pada masa ini, unsur lingkungan si anak masuk ke dalam arus ujaran yang belum terkendali. Kosa kata mulai meningkat jumlahnya menjadi sekitar 200 kata. Komunikasi dilakikan melalui frase yang terdiri atas dua kata; (5) tahap bicara, yang be langsung pada anak berumur dua tahun. Pada masa ini, seorang anak mulai mengerti sepenuhnya instruksi yang diberikan kepadanya dan anak mulai melisankan keinginannya dalam bentuk frase; (6) tahap celoteh, yang berlangsung pada anak berumur empat tahun. Seorang anak pada masa ini sudah mengerti sepenuhnya pembicaraan orang dewasa yang diarahkan padanya,. Penguasaan pola kalimat anak sudah hampir sempurna.
Pada saat anak berumur lima tahun sebagian besar proses pemerolehan bahasa telah tercapai, maka mula ah proses penyempurnaan dan penghalusan pemerolehan bahasa yang terjadi pada umur lima sampai sepuluh tahun.
Dasar Pemerolehan Bahasa. Sumber pemerolehan bahasa meliputi dua hal, yakni kemampuan manusia untuk berbahasa dan lingkungan bahasa tertentu. Pemerolehan bahasa adalah hasil kombinasi kompleks faktor biologis dan faktor lingkungan.
Faktor biologis mempengaruhi cara orang mempelajari bahasa. Salah satu pandangan mengenai pentingnya faktor biologis terhadap perkembangan bahasa adalah pandangan Lenneberg. Dari hasil penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa bahasa merupakan sejenis tindakan spesifik manusia yang terjadi akibat proses evolusi, dan dasar kemampuan berbahasa dialihkan secara turun-temurun. Tetapi pendapat ini ditentang oleh McNeil. Pendapat lain mengatakan bahwa apa yang diwarisi anak secara biologis adalah kemampuan mengatur keadaan sekeliling bahasa dan kemampuan mengutarakan jamak, waktu lampau, atau gagasan tertentu.
7aktor lingkungan pada pemerolehan bahasa adalah kontak lisan antara anak dan pembicara dewasa. Mac Carthy dan Davis meneliti perbedaan perkembangan bahasa dari sepasang anak kembar, anak yang mempunyai saudara laki-laki atau perempuan, dan anak tunggal. Kedua peneliti itu menemukan bahwa keterampilan berbahasa anak tunggal lebih unggul dibandingkan dengan dua kelompok lainnya. Ke-mampuan berbahasa anak yang bersaudara lebih unggul daripada kemampuan berbahasa anak kembar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa anak-anak yang lebih sering mendengar bahasa orang dewasa secara linguistis lebih matang daripada anak-anak yang banyak bergaul dengan anak-anak. Penelitian Cazden menyimpulkan bahwa hubungan orang dewasa sangat penting untuk memperluas gagasan seorang anak.
Struktur psikologis. Menurut Piaget bahasa adalah respons intelektual seseorang, dan respons ini tidak diwariskan. Yang diwarisi anak adalah kecenderungan mengatur proses intelektual dan kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka. Secara teoretis, menurut Piaget, faktor biologis mempunyai integrasi dalam tiga hal, yakni (a) struktur fisik yang diwarisi seorang anak, dan memberi batas pada fungsi intelektual anak; (b) reaksi kebiasaan anak yang diwarisinya pada hari-hari pertama kehidupannya; (c) organisasi dan penyesuaian, dua kecenderungan yang biasa diwarisi seorang anak.
Organisasi merupakan kecenderungan untuk mengintegrasikan struktur fisik dan psikologis dalam segala bentuk kehidupan. Proses organisasi terlihat jika anak menambahkan kemampuan organisasinya sendiri terhadap kaidah bahasa. Dalam tahap awal pemerolehan bahasa, seorang anak hanya menguasai kata-kata penting yang dipakai dalam tuturnya. Kemudian terjadi perkembangan kaidah atau kemampuan organisasi, misalnya penambahan kaidah pada kalimat tidak umum: Ayah, duduk tidak untuk Ayah jangan duduk.
Penyesuaian lingkungan berlangsung melalui dua proses: asimilasi dan akomodasi. Secara luas kata asimilasi menyatakan kemampuan organisme untuk mengendalikan situasi baru dan masalah baru dengan peralatan yang ada saat itu. Akomodasi adalah proses perubahan melalui mana organisme itu mampu mengatur situasi yang pada tahap awal terlampau sulit untuk anak. Penyesuaian melalui kedua proses ini menurut Piaget merupakan cara kerja fungsi intelektual dari seorang anak.
Cara Memproses Bahasa dari Lingkungan. Dalam pemerolehan bahasa seorang anak akan memakai bahasa orang dewasa dalam lingkungannya sebagai kunci utama. Tindakan ini perlu mendapat perhatian para guru, agar guru dapat membantu anak mengembangkan bahasa mereka, memakai metode paling efektif, bahkan menyampaikan materi paling tepat.
Banyak anak yang bertutur seperti orang tua mereka; mereka mengucapkan kata-kata dengan cara sama, dan menggunakan unsur leksikal, struktur gramatikal, dan sintaksis yang sama. Anak memang mengikuti pola bahasa orang dewasa tetapi mereka tidak hanya mampu berbuat demikian, mereka juga mampu menyatukan bahas«tsekeliling mereka dengan sistem kaidah yang mereka miliki sendiri.
Bilamana anak mulai belajar bicara, para orang tua mengubah bahasa mereka dengan berbagai cara. Jadi anak dihadapkan dengan bahasa yang khusus disesuaikan dengan mereka, sesuai dengan yang mereka pahami. Orang dewasa menarik perhatian anak melalui pemakaian nada tinggi atau rendah melalui bisikan, tebakan dan penunjukan benda. Ciri khas bahasa orang dewasa pada anak adalah penekanan makna atau isi, suatu hal yang sering kali dilupakan dalam lingkungan sekolah.
Orang dewasa mengubah bahasa mereka dengan melambatkan tutur mereka, menggunakan kalimat pendek dan sederhana, dan mengulang bagian tertentu. Dengan cara memperlambat pembicaraan dan menggunakan perhentian di akhir tutur, orang dewasa memisahkan satu frase dari frase lain. Cara ini memudahkan anak mengerti apa yang dikatakan pada mereka. Dalam bahasa anak ada “pola kalimat” tertentu seperti: “Ini …”, “Mana “Itu …”, “Mari main …”, yang dilengkapi dengan nama seseorang atau nama suatu benda.
Seorang anak belajar bahasa dari lingkungan bahasanya dan memproses bahasa ini untuk membentuk keteraturan dan generalisasi atau kaidah fonologi, semantik dan sintaksisnya sendiri. Kesalahan yang dibuat anak adalah bukti kaidah yang mereka kembangkan.
Incoming search terms:
- pemerolehan bahasa
- pengertian pemerolehan bahasa
- perolehan bahasa
- pemerolehan bahasa adalah
- arti pemerolehan bahasa
- PENGERTIAN PEMEROLEHAN
- pengertian pemerolehan bahasa anak
- pemerolehan
- apa yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa
- yang dimaksud pemerolehan bahasa