PENGERTIAN PERANTARA KERJA

Bagi orangyang mencari pekeijaan, tetapi tidak mempunyai koneksi atau relasi dengan orang dalam, masih terbuka kemungkinan lain. Sebagai usaha memecahkan masalah pengangguran muncul inisiatif untuk mendirikan badan perantara kerja baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Misalnya, Departemen Pengawasan Tenaga Kerja membuka tempat penampungan pencari keija di kota-kota kabupaten yang bertugas mendaftar/menampung para penganggur dari daerah dan menyalurkannya ke instansi yang memerlukan, serta sedapat mungkin membuka kesempatan kerja dalam kerja sama dengan instansi-instansi lain. Usaha ini baik sejauh tidak mengutamakan komersial- isme, tetapi memprioritaskan kriteria objektif seperti pendidikan dan keterampilan, serta prioritas pendaftaran. Ada pula badan perantara keija swasta yang bekerja dengan motif utama kepentingan material. Pencari keija yang mendaftar dikenai biaya administrasi yang tidak kecil, namun pekerjaan yang dijanjikan tidak pernah diberikan. Dengan demikian masalah yang timbul kemudian adalah sejauh mana badan perantara keija ini memainkan peranannya sebagai perantara yang mempertemukan dua variabel, yaitu variabel penawaran tenaga kerja (seluruh tenaga yang menganggur) dan variabel permintaan tenaga kerja (seluruh lapangan kerja) yang harus diisi. Jawaban yang realistis memangharus didasarkan pada hasil penelitian yangkomprehensif dan cermat. Jikalauhasil penelitian membuktikan bahwa dalam waktu lima tahun, misalnya, jumlah penganggur menyusut (katakanlah 30%) untuk tingkat nasional, dapat ditarik kesimpulan bahwa badan perantara kerja berfungsi efisien.