PENGERTIAN PERBUDAKAN

By On Saturday, August 24th, 2013 Categories : Bikers Pintar

slavery (perbudakan)

Definisi perbudakan sama banyaknya dengan jumlah masyarakat yang di dalamnya terdapat perbudakan. Hak-hak yang dimiliki penguasa atau budaknya dan tugas-tugas yang harus dijalankan budak membentuk ikatan yang komposisinya bervariasi antar masyarakat, meskipun hak budak selalu dibatasi dengan ketat. Namun, elemen tertentu mungkin dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari ikatan tersebut. Pertama, budak-budak adalah “orang luar”, yang dibawa secara paksa untuk melayani tuan baru mereka, atau mereka dengan cara tertentu dikeluarkan dari keanggotaan masyarakat mereka, misalnya karena mereka berhutang atau dihukum karena melakukan tindakan kriminal. Para budak ini tentunya merupakan keturunan dari individu-individu semacam itu, tergantung dari tingkat kesiapan masyarakat bersangkutan untuk mengasimilasi budak dan keturunannya. Kedua, setidaknya pada generasi pertama, budak adalah komoditas pasar, dengan tingkat harga berapa pun di mana komersialiasi hadir dalam bentuk-bentuk yang dikenal. Dengan kata lain, terdapat ‘spesies kepemilikan, dan inilah yang membedakan budak dengan bentuk tenaga kerja paksa. Ketiga, budak memiliki pekerjaan khusus (yang secara umum adalah pekerjaan orang bawahan) dalam pembagian kerja total. Akhirnya, status budak dinyatakan hanya dengan kekuasaan atau ancaman, dan dalam banyak cara, ujung dari keharusan ini menandai asimilasi sepenuhnya masyarakat terhadap budak.

Dalam kerangka luas, variasinya banyak sekali. Hal ini diperkirakan timbul dari institusi di mana terdapat beragam bentuk perbudakan sepanjang sejarah dunia. Australia adalah satu-satunya negara luas dan besar yang tak pernah mengenal perbudakan sejak awal sampai abad 20. Meskipun sebenarnya, sisa-sisanya masih bertahan, khususnya bagi dunia Islam dan di berbagai lapangan pekerjaan sebagai prostitusi. Bagaimanapun juga, sistem perbudakan yang beragam mungkin dapat dibedakan menjadi 2 kriteria: yaitu tingkat keterbukaan dan sampai sejauh mana sistem produksi diorganisasi disekitarnya.

Menjawab pertanyaan pertama, khususnya dalam masyarakat yang sistem sosialnya diorganisasi di sekitar kelompok kekerabatan, perbudakan merupakan nilai berarti untuk memperluas ukuran kelompok dan jumlah pengikut yang dimiliki oleh seseorang tokoh penting yang melampaui keterbatasan dari ketetapan proses reproduksi alami. Karena budak didefinisikan sebagai orang luar, dan berarti mereka tidak memiliki keluarga sendiri, mereka dan keturunannya dapat disatukan dalam kelompok pemiliknya, walaupun sering hanya di posisi rendah. Saat di mana tak ada bayaran berapa jumlah keluarga yang dapat dimiliki seseorang, atau tak ada aturan tentang pembagian kepemilikan, maka akan menjadi lebih berguna untuk mengurangi jumlah mereka, hingga para budak dan keturunannya tak jarang mendapat pengakuan untuk mendapatkan tingkatan yang lebih tinggi dalam masyarakat. Dalam keadaan seperti itu, budak akan dibebaskan hanya sebagai akibat dari tindakan pembebasan formal. Frekuensi terjadinya hal seperti ini bisa lebih banyak atau lebih sedikit, tapi di semua kasus, bekas budak memulai hidup bebasnya pada status yang rendah dan sering secara formal masih bergantung pada mantan pemiliknya.

Menanggapi kriteria kedua, saat perbudakan seperti itu terjadi di banyak masyarakat, ternyata kuantitas di mana persoalan ini menjadi penting bagi organisasi produksi relatif kecil jumlahnya. Yunani kuno, Roma kuno dan di waktu modern, bagian utara Amerika Serikat, Karibia dan beberapa bagian di negara Brazil adalah negara-negara yang terkenal akan hal ini, meskipun di beberapa bagian dunia lain seperti Irak di abad 7, koloni Afrika Selatan di abad 18, Zanzibar di abad 19 dan di bagian barat dan tengah Sudan, dalam periode yang sama kasus perbudakan dapat ditemukan. Keberadaan ekonomi berbasis tenaga kerja budak tergantung setidaknya pada 3 kondisi: Pertama, hak milik pribadi, yang di manapun juga harus ditetapkan dan dikonsentrasikan sejauh tingkat keluarga tambahan diperlukan. Kedua, tingkat internal harus cukup tersedia, seringkali sebagai akibat emansipasi tenaga kerja pendahulunya, apakah mereka sebagai petani simpanan seperti pada jaman Yunani kuno atau sebagai pembantu dengan perjanjian seperti di koloni Amerika. Dengan kata lain, perbudakan dalam skala besar adalah akibat dari kebebasan skala besar. Ketiga, karena budak secara umum harus dibeli, maka produksi pasar perniagaan harus cukup dikembangkan. Meskipun permintaan budak pada skala besar dapat secara logis dianggap penting bagi penawarannya, eksistensi masyarakat budak yang berkesinambungan membutuhkan impor budak-budak baru secara reguler, hampir pasti melalui perdagangan budak terorganisir dengan pengecualian populasi budak di Amerika Seikat yang tidak dapat mereproduksi dirinya secara alami.

Pada kasus-kasus di mana perbudakan menjadi bagian integral organisasi tenaga kerja, kelangsungan asimilasi perbudakan menjadi lebih tertutup, meskipun berbedaan antara budak dan orang bebas tak seketat di Amerika Serikat. Untuk alasan ini, hanya di masyarakat ini (dan bahkan tidak selalu ada di sana) saja budaya asli budak dapat berkembang, sebagai sesuatu yang berbeda dari pemiliknya. Karena alasan itu pula, hanya dalam masyarakat seperti itu budak dapat mengorganisasi pemberontakan dalam skala besar, meskipun sikap mempertahankan diri selalu dapat ditemukan di manapun perbudakan ada. Seringkali , pemberontakan besar ditimbulkan oleh budak yang baru didatangkan dari luar negeri sebagai akibat penindasan yang cenderung menanamkan pengertian kepada generasi kedua tentang sia-sianya pemberontakan, dan membuat mereka mengambil tindakan yang ambivalen, yang merupakan perpaduan antara usaha untuk mendapatkan cara hidup yang bebas dengan keinginan mempertahankan kondisi menyenangkan yang dimungkinkan dalam lingkungan mereka. Dalam hal ini, mereka seakan mengkonfirmasikan ideologi paternalistis dari majikan mereka, meskipun ideologi ini kemudian dihancurkan akibat penolakan umum para bekas budak yang memilih untuk tetap tinggal dengan jasa majikan mereka ketika setelah institusi ini dihapuskan tak ada lagi kewajiban hukum yang mengatur mereka dalam melakukan itu.

Incoming search terms:

  • pengertian perbudakan
  • pengertian perbudakan dan contohnya
PENGERTIAN PERBUDAKAN | ADP | 4.5