PENGERTIAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PENGERTIAN PERNYATAAN PERSETUJUAN – Masalah mutakhir dalam pelaksanaan penelitian terhadap para pasien mental ini menggarisbawahi konsep pernyataan persetujuan yang sangat penting. Seperti halnya para pasien mental yang menjalani komitmen memperoleh haknya untuk menolak penanganan, demikian juga setiap orang berhak menolak untuk menjadi peserta dalam suatu eksperimen. Peneliti harus memberikan cukup informasi yang dapat membuat orang-orang menilai apakah mereka bersedia menanggung semua risiko dengan menjadi peserta. Para calon peserta secara hukum harus mampu memberikan persetujuan, dan tidak boleh ada ketidakjujuran atau paksaan dalam memperoleh persetujuan tersebut. Contohnya, seorang psikolog eksperimen ingin mengetahui apakah pencitraan membantu para mahasiswa mengasosiasikan satu kata dengan kata lain. Satu kelompok mahasiswa dapat diminta untuk memasangkan kata-kata dalam pikiran mereka dengan menciptakan suatu citra fantastis yang menghubungkan dua kata tersebut, seperti kucing mengendarai sepeda. Prosedur operasi standar yang ada saat ini memungkinkan calon peserta untuk memutuskan bahwa eksperimen tersebut kemungkinan akan membosankan dan menolak untuk berpartisipasi. Lebih jauh lagi, jika seseorang mulai berpartisipasi dalam penelitian, ia bebas mengundurkan diri dari eksperimen kapan pun tanpa khawatir harus memberikan ganti rugi.
Penelitian asosiasi pasangan seperti yang disebutkan di atas relatif tidak berisiko, namun bagaimana jika eksperimen yang dilakukan mengandung risiko nyata, seperti mengonsumsi obat, atau bagaimana jika seorang pasien dengan skizofrenia yang kondisinya telah membaik setelah mengonsumsi suatu obat dihentikan pemberikan obatnya agar peneliti dapat mengukur efek “kegagalan obat”? Atau bagaimana jika calon peserta adalah pasien mental yang menjalani komitmen, atau seorang anak dengan retardasi mental, tidak mampu memahami sepenuhnya apa yang ditanyakan? Orang semacam itu mungkin tidak bebas menentukan atau bahkan mampu menolak untuk menjadi peserta. Meskipun penelitian mutakhir yang disebutkan sebelumnya menunjukkan bahwa para pasien dengan skizofrenia yang menjalani komitmen pun dapat memiliki kemampuan untuk memahami dan berpartisipasi dalam keputusan mengenai penanganan, tingkat paksaan yang menjadi bagian dan paket keberadaan di lokasi rumah sakit tidak boleh diabaikan.
Kerumitan lebih jauh adalah tidak selalu mudah untuk menunjukkan bahwa seorang peneliti telah memperoleh pernyataan persetujuan. Epstein dan Lasagna menemukan bahwa hanya sepertiga dari mereka yang menjadi peserta eksperimen benar-benar memahami eksperimen tersebut. Dalam sebuah studi yang lebih kompleks, Stuart menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak dapat menjelaskan secara akurat sebuah eksperimen sederhana, meskipun eksperimen tersebut baru saja dijelaskan kepada mereka dan mereka telah setuju untuk berpartisipasi. Tanda tangan di surat persetujuan tidak menjamin bahwa pernyataan persetujuan telah diperoleh, yang menimbulkan tantangan bagi para peneliti dan para anggota panel pengkajian yang berkomitmen untuk menjunjung tinggi kode etik yang mengatur keikutsertaan subjek manusia dalam penelitian.