PENGERTIAN POST-KEYNESIANISM (POST-KEYNESIANISME) ADALAH
Tradisi teori ekonomi.
Pengertian post-keynesianism (post-keynesianisme) adalah Sebagai istilah yang mencakup berbagai macam usaha untuk mengkonstruksi alternatif di luar mikroekonomi dan makroekonomi ortodoks, post-Keynesianisme bukanlah aliran pemikiran yang menyatu, tetapi merupakan pencampuran berbagai elemen dari tradisi teori ekonomi yang berbeda-beda, dengan penekanan yang juga berlainan.
Ekonomi Keynesian. Pengertian post-keynesianism (post-keynesianisme) adalah
Semua proponen tradisi ini menolak analisis ekuilibrium dan iebih memilih pertumbuhan yang tak seimbang, dan karenanya lebih mengikuti pandangan intervensionis ketimbang pandangan kebijakan laissez-faire; dan juga menolak penjelasan mikroekonomi atas determinasi harga dalam term permintaan dan penawaran. Konsekuensinya, teori ortodoks tentang distribusi (fungsional) pendapatan (yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang dihasilkan oleh keputusan dari individu dan karenanya melibatkan pertimbangan produktivitas marginal) ditolak. Pengertian post-keynesianism (post-keynesianisme) adalah Kemudian diusulkan teori makroekonomi tentang distribusi pendapatan yang berkaitan dengan pertumbuhan permintaan agregat dan produk nasional: pekerja mengeluarkan apa yang mereka dapatkan dan kapitalis mendapatkan apa yang mereka (kapitalis) keluarkan. Demikian pula, karena pemahaman tentang pasar kerja dalam term analisis permintaan dan penawaran mikroekonomi ditolak, maka level pengangguran dijelaskan bukan dalam term penentuan harga tenaga kerja oleh pasar, tetapi dikaitkan dengan volume output makroekonomi. Insidennya kemudian dijelaskan dalam term angkatan kerja yang disegmentasikan oleh struktur industri yang oligopolistik dan karenanya melindungi inti, dan yang kompetitif. Di dalam struktur seperti ini, harga ditentukan oleh mark-up biaya oligopolistik, dan besarnya mark-up didasarkan pada keharusan untuk mendapatkan laba yang cukup guna membiayai investasi di masa depan di tengahtengah dunia yang penuh ketidakpastian ini. Terakhir, ortodoksi dikritik karena pendekatan barternya untuk memahami sistem ekonomi, penganut post-Keynesian menganggap penting untuk mengintegrasikan uang ke dalam teori ekonomi. Di level makro, suplai uang dianggap endogen, disesuaikan dengan level yang dibutuhkan untuk menjaga level output yang ada. Inflasi karenanya tidak di interpretasikan sebagai akibat dari ekspansi suplai uang yang berlebihan, tetapi dilihat sebagai hasil dari perjuangan antara kelompok-kelompok yang bersaing mendapatkan bagian dari produk nasional. Banyak dari pandangan post-Keynesianisme berasal dari J. M. Keynes, tetapi lebih menekankan pada pendekatan Keynes pada ketidakpastian dan ketidakstabilan sebagai titik awal analisisnya. Ekonomi Keynesian selanjutnya (lihat KEYNESIANISM) cenderung mengabaikan titik awal ini, dan karenanya, menurut para post-Keynesian, keliru memahami analisis Keynes. Pengertian post-keynesianism (post-keynesianisme) adalah Penekanan pada ketidakpastian di masa depan ini karenanya dikaitkan dengan analisis investasi dan profitabilitas yang sebagian diambil dari karya M. Kalecki: investasi sekarang akan menentukan tingkat pertumbuhan yang pada gilirannya akan menentukan level profit, sedangkan investasi di masa depan ditentukan oleh profit yang diperoleh perusahaan melalui mark-up. Di sini dikemukakan penjelasan sosiologis konflik sosial yang diambil dari tradisi Marxis, namun konflik ini diinterpretasikan sebagai konflik atas upah dan profit atau distribusi surplus. Jadi post-Keynesianisme bukan satu pendekatan tunggal tetapi sekumpulan tema yang menunjukkan kelemahan ekonomi ortodoks dan mempertentangkan realisme dengan relevansi alternatif post-Keynesian. Tetapi alternatif post-Keynesian ini juga mengandung kelemahan. Bisa dipertanyakan apakah berbagai macam tema postKeynesianisme, yang berasal dari berbagai tradisi teoretis, dapat disatukan sedemikian mudahnya dengan melepaskannya dari akar tradisi teoretis asalnya yang mengandung makna dan signifikansi tersendiri.