PENGERTIAN RETARDASI MENTAL
PENGERTIAN RETARDASI MENTAL – Skor Tes Intelegensi. Komponen pertama dalam definisi DSM memerlukan penilaian intelegensi. Hampir dua pertiga populasi memiliki skor IQ (intelligent quotient) antara 85 hingga 115. Mereka yang memiliki skor di bawah 70 hingga 75, dua deviasi standar di bawah rata-rata populasi, memenuhi kriteria “fungsi intelektual umum secara signifikan di bawah rata-rata.” Hampir 3 persen populasi berada dalam kategori ini.
Penentuan IQ harus didasarkan pada berbagai tes yang diberikan kepada seseorang oleh seorang profesional yang kompeten dan terlatih dengan baik. Interpretasi skor harus mempertimbangkan keterbatasa:- budaya, bahasa, dan penginderaan atau motorik yang dapat memengaruhi performa Contohnya, bila menguji seorang anak yang menderita serebral palsi yang memilik: keterbatasan dalam menggunakan tangannya, penguji dapat memilih tes IQ yang memerlukan respons-respons verbal atau respons dengan gerakan tangan sederhana, dan tidak menggunakan tes intelektual tradisional, yang mencakup komponen nonverbal atau performa yang memerlukan gerakan motorik yang cukup kompleks cepat. Sama dengan itu, seorang anak yang berbicara dengan bahasa Parsi di rumah dan berbahasa Inggris di sekolah tidak dapat diuji secara valid dengan hanya menggunakan alat ukur berbahasa Inggris (American Association of Mental RetardatiJ [AAMR] , 1992).
Fungsi Adaptif. Fungsi adaptif merujuk pada penguasaan keterampilan masa kanakkanak seperti menggunakan toilet dan berpakaian; memahami konsep waktu dan uang mampu menggunakan peralatan, berbelanja, dan melakukan perjalanan dengan transportasi umum; dan mengembangkan responsivitas sosial. Seorang remaja, contohnya, diharapkan mampu menerapkan keterampilan akademik, penalaran, dan penilaian dalam kehidupan sehari-hari dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kelompok. Seorang dewasa diharapkan dapat menyokong diri sendiri dan memegang tanggung jawab sosial.
Beberapa tes telah dikembangkan untuk mengukur perilaku adaptif. Tes yaag paling terkenal adalah Adaptive Behavior Scale, atau ABS, dalc Vineland Adaptive Behavior Scales. Meskipun hendaya dalam fungsi adaptif sejak lama dimasukkan dalam definisi retardzsc mental, hanya baru-baru ini saja dilakukan standarisasi terhadap berbagai tes sexna adekuat dengan menggunakan norma-norma yang ditetapkan secara kokoh. Salah satz masalah dalam banyak alat ukur perilaku adaptif adalah alat-alat ukur tersebut gap/ mempertimbangkan lingkungan di mana seseorang harus beradaptasi.