PENGERTIAN SOCIAL PROBLEM (PROBLEM SOSIAL) ADALAH
Dimensi historis.
Pengertian social problem (problem sosial) adalah Sebuah problem sosial dapat didefinisikan sebagai kondisi yang mengganggu atau berbahaya yang diidentifikasi oleh sejumlah orang dan secara politik dianggap perlu diperbaiki (Beeghley, 1999). Gangguan ini bisa bermacam-macam bentuknya: kepentingan ekonomi, kepentingan politik, nilai moral, lingkungan dan fenomena lainnya bisa mengalami berbagai gangguan. Agar bisa disebut sebagai problem sosial, gangguan itu biasanya harus berupa situasi faktual di mana dimensi historis dan internasionalnya dapat diamati secara sistematis. Fakta-fakta adalah penting sebab fakta memberikan basis yang realistis untuk bertindak. Lebih jauh, tak mengetahui fakta bisa merugikan, sebab hal-hal yang tidak diketahui orang boleh jadi akan mengganggu mereka (Merton, 1961). Meski demikian, hanya menunjukkan bahaya fenomena tidak cukup untuk menyebutnya sebagai problem sosial. Kondisi yang menyangkut gangguan, seperti kematian akibat penyalahgiinaan obat (sekitar 4.000 per tahun di AS), sering didefinisikan sebagai problem sosial, sedangkan kondisi yang melibatkan bahaya yang lebih besar, seperti kematian karena kecelakaan kendaraan (sekitar 45.000 per tahun) tidak didefinisikan sebagai problem sosial.
Proses kompetitif. Pengertian social problem (problem sosial) adalah
Selain gangguan, sejumlah signifikan orang harus mengidentifikasi problem sosial dan memperdebatkannya. Kontroversi tentang berapa banyak jumlah yang “signifikan” itu masih terus berlangsung, dan isu ini dapat dipecahkan dengan menunjukkan hubungan antara jumlah orang yang mengklaim sebuah kondisi adalah mengganggu dengan kedudukan mereka dalam masyarakat. Terkadang sebuah situasi dianggap berbahaya, entah itu oleh warga, korban, tokoh masyarakat, dan pihak lain meresponnya dengan memandang isu itu secara politis. Atau, terkadang riset menunjukkan kondisi yang menimbulkan kehebohan publik dan menjadi isu politik. Untuk tujuan identifikasi problem sosial, adalah tak masalah siapa yang pertama kali memerhatikannya atau apa motif mereka. Namun motif orang adalah penting, sebab tidak ada kriteria ilmiah untuk menentukan bahwa satu kondisi yang mengganggu adalah problem sosial dan kondisi mengganggu lainnya bukan. Kehidupan publik, setidaknya di masyarakat demokratis, adalah proses kompetitif di mana individu dan kelompok berlomba mendapat perhatian pembuat keputusan dan warga lainnya. Tugasnya adalah mengubah dilema gangguan privat yang dialami individu menjadi gangguan publik (Mills, 1959). Proses politik ini berarti bahwa problem sosial berubahubah dari waktu ke waktu. Terkadang suatu kondisi diterima di saw waktu tetapi ditolak di waktu yang lain dan menjadi problem sosial. Misalnya, kesenjangan dalam perkawinan tradisional menjadi problem sosial sejak 1960-an. Terkadang sebuah kondisi yang didefinisikan sebagai berbahaya pada satu waktu menjadi sesuatu yang dapat diterima di waktu yang lain; bunuh diri oleh orang yang sakit parah berkepanjangan adalah contohnya. Terakhir, kondisi yang sebelumnya dianggap mengganggu tetapi kurang dikenal luas dapat menjadi amat menonjol karena adanya data ilmiah baru atau perhatian media, seperti pemanasan global. Contoh-contoh tersebut menunjukkan dinamika di balik identifikasi problem sosial. Aktivitas ini mencerminkan keyakinan pada kemungkinan perbaikan. Pengertian social problem (problem sosial) adalah Di kultur Barat, orang cenderung optimis, punya pemahaman bahwa kehidupan dan masyarakat mereka pada umumnya bisa diperbaiki dan yakin bahwa kemajuan bisa diwujudkan (Nisbet, 1969). Ilmu sosial dapat membantu dalam konteks ini, sebab ia bisa memberikan analisis objektif terhadap dimensi-dimensi dalam kondisi yang mengganggu, menilai konsekuensi potensialnya bagi individu dan masyarakat dan menyarankan beberapa strategi untuk memecahkan problem serta cara-cara yang mungkin bisa mengurangi efek samping dari gangguan itu (Weber, 1904). Namun kebijaksanaan tidak selalu datang dari pengetahuan dan analisis ilmiah sosial tidak selalu bisa memperbaiki problem sosial. Ini sebagian lantaran banyak kondisi mengganggu adalah basil tak tercluga dari kemajuan historis dan sebagian karma kondisi itu bagi sebagian segmen penduduk. Karenanya, orang-orang tidak selalu sepakat soal apa arti dari “perbaikan” dan, tergantung pada kepentingan ekonomi atau nilai moralnya, solusi dari seseorang (atau satu kelompok) sering menjadi problem bagi orang atau kelompok lain (Merton, 1961). Problem sosial dapat dipelajari paling tidak dari tiga sudut pandang, masing-masing menerangkan aspek-aspek yang berbeda dari problem sosial. Yang pertama adalah SOCIO1.0GY OF KNOWLEDGE: proses mengonstruksi realitas (Berger dan Luckmann, 1961). Dalam kasus ini, tujuannya adalah mengetahui bagaimana dan mengapa satu kondisi mengganggu disebut sebagai problem sosial sedang kondisi mengganggu lainnya tidak. Spector dan Kitsuse (1987) mengusulkan model untuk mempelajari proses ini dengan fokus pada klaim orang tentang bahaya dari satu kondisi dan debat politik yang mengikutinya. Pengertian social problem (problem sosial) adalah Perspektif kedua adalah perspektif SOCIAL PSYCHOLOGY: cara orang berinteraksi satu sama lain, memengaruhi dan dipengaruhi oleh kelompok mereka sendiri. Tujuannya di sini adalah memahami bagaimana karakteristik dan pengalaman personal memengaruhi mereka untuk menggunakan obat terlarang, melakukan pembunuhan, atau terlibat dalam setiap tindakan yang diidentifikasi sebagai problem sosial. Sudut pandang ketiga adalah SOCIAL. STRUCTURE: jaringan hubungan dan nilai yang meng-hubungkan orang-orang dengan orang lain dan dengan masyarakat (Beeghley, 1999). Dalam kasus ini, tujuannya adalah untuk memahami bagaimana konteks memengaruhi tindakan (Durkheim, 1895). Variabel penjelasan akan mengacu pada rata-rata perilaku dan akan berbeda dari penjelasan tindakan individual. Misalnya, tingkat kemiskinan di AS dibandingkan dengan negara Banat lainnya mencerminkan dampak kebijakan makroekonomi yang didesain untuk menaikkan pengangguran dalam rangka mengontrol inflasi (Beeghley, 1999).