PENGERTIAN SOCIAL SURVEY (SURVEI SOSIAL) ADALAH
Pengumpulan data sosial.
Pengertian social survey (survei sosial) adalah Di paruh pertama abad ke-20, istilah ini berarti pengumpulan data sosial dalam skala besar, dengan menggunakan beberapa cara, biasanya mengenai satu komunitas yang diperlakukan sebagai satu unit. Istilah ini terutama dikaitkan dengan studi orang rniskin dan keinginan untuk meningkatkan kondisi sosial. Sekarang istilah ini berarti pengumpulan data standar tentang sejumlah besar kasus dengan cara mengajukan pertanyaan, entah itu dalam wawancara atau melalui kuesioner. Survei sosial kini tidak lagi hanya mengenai komunitas, dan metodenya tak lagi berkaitan dengan topik khusus. Meski perubahan penggunaan ini tidak begitu jelas kapan dimulainya, namun Perang Dunia II bisa dianggap sebagai awalnya. Marsh (1982, him. 6) mendefinisikan kembali “survei” sebagai penelitian sosial di mana dilakukan pengukuran sistematis terhadap seperangkat kasus, dan kovariasi antarkasus dianalisis untuk mendapatkan suatu pola. Redefinisi ini mengarahkan perhatian kita pada struktur data dan bagaimana struktur data itu dapat dianalisis. Redefinisi ini juga tidak membahas cara-cara mengumpulkan data, yang dianggap kurang penting. Hal ini menimbulkan pemikiran yang berguna, tetapi tidak konvensional.
Gerakan survei sosial. Pengertian social survey (survei sosial) adalah
Di AS ia adalah bagian dari gerakan Progresif dan gospel sosial, sedangkan di Inggris ia menimbulkan diskusi mengenai “kondisi persoalan Inggris.” Kontribusi Inggris utama diberikan oleh studi kemiskinan: Life and Labour of the People of London karya Booth (1892-7) dan studi York oleh Rowntree (1901). Bowley, seorang statistikawan sosial, juga membuat karya penting yang mengaplikasikan teori sampling ke survei, dan menunjukkan bahwa informasi tentang sejumlah kecil orang, jika mereka dipilih secara sistematis dengan metode yang tepat, dapat memberikan perkiraan angka yang bagus untuk seluruh populas (Bowley dan Burnett-Hurst, 1915). Di AS berkembang “gerakan survei sosial” di mana modelnya adalah komunitas mempelajari sendiri diri mereka sendiri untuk menyusun rencana perbaikan kolektif (lihat Elmer, 1917). Menjelang 1930-an, gerakan ini tak lagi penting, meski studi serupa masih dilanjutkan di area pedesaan. Tetapi ini kemudian menjadi salah satu dari berbagai macam ca-bang studi yang akhirnya menghasilkan survei modern. Cabang-cabang tersebut antara lain jajak pendapat, riset pasar, dan Sensus dan pengumpulan data oleh pemerintah (Converse, 1987). Institusi agen riset survei, yang tersedia untuk menjalankan survei bagi siapa saja yang inau membayar, mulai bermunculan. Pengertian social survey (survei sosial) adalah Apa pun namanya, survei terse-but menjadi terprofesionalisasi. Swanning Perang Dunia II, pemerintah Inggris clan Amerika mengumpulkan data tentang penduduk sipil mereka. Di Amerika ada studi skala besar mengenai angkatan bersenjata, dan beberapa basil dari studi ini kelak dipublikasikan dalam American Soldier (Stouffer et al., 1949-50). Sebagai akibat aktivitas-aktivitas tersebut, muncullah kemajuan teknis, yang banyak di antaranya diasosiasikan dengan program pengembangan dan kodifikasi metode olch P. E Lazarsfeld. Ekspansi ilmu sosial pasca perang, dan hegemoni Amerika di dalam nya, menyebabkan survei diinstitusionalisasikan di dalam banyak disiplin ilmu sosial, dan juga di pcmcrintall clan riset ersediaan data survei dalam jumlah besar memungkinkan penciptaan arsip data, di mana periset lainnya dapat memanfaatkannya untuk tujuan mereka. Hal ini amat membantu pertumbuhan karya-karya perbandingan internasional. Survei sosial modern stereotipe didasarkan pada sampel individu dalam jumlah besar, dan datanya dikumpulkan dengan kuesioner berisi pertanyaan terbuka (responden menjawab dengan kata-katanya sendiri) dan pertanyaan tertutup (dengan pilihan jawaban alternatif); kuesioner ini akan diolah pewawancara, yang telah menerima pelatihan; jawabannya akan dikuantifikasi dengan “mengodekan” pertanyaan (dikategorikan) dan dianalisis di komputer. Dalam praktiknya ada banyak ariasi dari stereotipe ini. Seluruh populasi mungkin dipelajari, dan sampel-sampel sering tidak didesain untuk mewakili individu atau area; unit-unitnya mungkin organisasi atau keluarga, dan sampelnya mungkin fokus pada kelompok tertentu. “Kuesioner” mungkin memuat banyak pertanyaan terbuka yang karakternya bercampur dengan wawancara tak terstruktur yang intensif. (Tentu saja tidak ada jawaban benar untuk pertanyaan di mana “survei” berakhir dan tipe riset lain muncul). Metode wawancara komputer dan berbantuan komputer semakin banyak dipakai. Ada kontroversi antara mereka yang menegaskan pentingnya standarisasi wawancara dengan mereka yang mendukung wawancara aktif dalam. Metode ini banyak dikritik. Kritik mendasarnya adalah bahwa kebanyakan survei memberikan laporan perilaku bukan observasi perilaku. Pengertian social survey (survei sosial) adalah Akan tetapi, fakta ini tidak mungkin menimbulkan problem serius untuk setiap topik—dan terkadang percakapan wawancara itu sendiri diperlakukan sebagai perilaku. Juga perlu diingat bahwa sebuah laporan mungkin lebih baik ketimbang tak ada informasi sama sekali, dan observasi langsung—khususnya terhadap sampel yang besar—sering kali tidak praktis dan mengandung problem tersendiri. Survei juga dikritik karena bersifat “positivistik,” dan kritik sering kali sebagai bagian dari suatu serangan terhadap semua bentuk kuantifikasi yang merebak di akhir 1960-an. Kelompok feminis menganggap metode ini tak sesuai untuk mewawancarai perempuan. Marsh (1982, Bab 3) merespons kritik tersebut. Di sini hanya akan dicatat bahwa survei bisa berbeda dari survei lain sehingga tidak ada gunanya memperlakukan survei sebagai semuanya sama. Lebih jauh, kemajuan teknis telah terjadi, mulai dari teknik statistik hingga susunan kata pertanyaan. Kritik metode ini pada umumnya jarang menjelaskan, atau tidak menunjukkan pengetahuan terhadap standar terbaru praktik yang baik.