PENGERTIAN STROBERI
Suatu jenis tanaman dengan buah yang lezat. Tanaman ini termasuk salah satu jenis pohon buah-buahan subtropis terpenting di dunia, selain jeruk, persik, dan apel. Di Indonesia, buah stroberi belum sepopuler mangga dan rambutan. Buah ini hanya diproduksi di daerah tertentu, umumnya di dataran tinggi, seperti Cipanas, Lembang, Bandung, dan sekitarnya, juga beberapa tempat di Bali.
Selain dikonsumsi sebagai buah segar, stroberi juga diolah menjadi selai atau sirup. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, produk olahan stroberi lebih dikenal daripada buah segarnya.
Stroberi termasuk tanaman dua tahunan. Batangnya pendek dan tebal. Daunnya tiga helai per tangkai. Bunganya sempurna. Buahnya memiliki banyak bakal buah. Setiap malai terdiri atas satu atau lebih tangkai buah, sehingga dikenal adanya buah primer, sekunder, dan tersier. Biasanya, buah primer lebih besar.
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan menggunakan benih, anakan, sulur, dan kultur jaringan. Umumnya, benih atau biji dipakai hanya untuk mengembangkan kultivar baru. Bibit anakan diperoleh dari pembelahan tajuk menjadi 2-3 bagian; sedangkan sulur didapat dari tunas cabang yang menjalar di atas permukaan tanah yang telah bertunas dan berakar. Cara perbanyakan lainnya, yang lebih modern, adalah kultur jaringan. Keunggulan cara ini, antara lain, kemampuannya menghasilkan bibit bebas penyakit (termasuk virus) dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat, serta tidak bergantung pada musim.
Pada dasarnya, stroberi dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asal gembur dan kandungan bahan organiknya cukup. Keberhasilan budi daya tanaman ini sangat dipengaruhi suhu, cahaya, dan panjang hari. Untuk pertumbuhannya, stroberi membutuhkan iklim sejuk dengan suhu optimum lebih kurang 17-20° C dan intensitas cahaya tinggi.
Pada banyak kultivar stroberi, pembentukan sulur dan bunga dipengaruhi suhu dan panjang hari. Sulur terbentuk pada tanaman yang tumbuh di daerah yang mempunyai panjang hari 12-15 jam atau lebih dan suhu tinggi maupun sedang; sedangkan pembentukan bunga membutuhkan panjang hari kurang dari 10 jam dan suhu di bawah 24°C (optimum 12°C). Setelah tunas bunga terbentuk, pertumbuhan bunga selanjutnya memerlukan hari panjang.
produktivitas berbagai kultivar stroberi yang pernah ditanam di Indonesia berbeda-beda. Gorella, Ro- bunda, dan Ostara yang berasal dari Belanda, masing- masing menghasilkan 2,5, 3,0, dan 5,9 ton per hektar. Jenis Elfanta (asal Belanda) dan Hokohawe (Jepang) yang ditanam di Tugu, Puncak, menghasilkan rata-rata 30-65 gram buah per tanaman per bulan. Bobot buah yang dihasilkan amat bervariasi, 5-25 gram per buah; paling banyak adalah yang berbobot 5-15 gram per buah. Rata-rata satu tanaman menghasilkan 5—10 buah per bulan dengan berbagai ukuran. Produktivitas Elfanta di Tugu (1.050 meter di atas permukaan laut) lebih baik daripada di Gadog (500 meter di atas permukaan laut); sebaliknya, pembentukan sulur hanya terjadi di Gadog. Di Tugu, jenis Hokohawe sesekali masih membentuk sulur.
Secara umum, Elfanta lebih unggul daripada Hokohawe, kecuali dalam rasa. Dalam ketahanan terhadap hama penyakit, terutama semut dan bercak daun, ukuran buah, ketahanan buah terhadap kerusakan lapangan dan penyimpanan, bentuk buah, dan produktivitasnya, Elfanta lebih baik daripada Hokohawe.
Untuk pengembangan produksi stroberi, terutama untuk konsumsi buah segar, jenis yang mampu beradaptasi dengan kondisi Indonesia dan dapat digunakan secara lebih luas, antara lain, adalah Elfanta
Klasifikasi Ilmiah. Stroberi termasuk suku Rosaceae; nama ilmiahnya Fragaria vesca.
Incoming search terms:
- pengertian buah strawberry
- pengertian strawberry
- pengertian stroberi
- pengertian tanaman strawberry
- definisi stroberi