PENGERTIAN SUBSISTEM PEMASARAN

By On Saturday, November 21st, 2015 Categories : Bikers Pintar

Penelitian subsistem ini tidak dapat dilakukan sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi harus melalui telaah secara integral dalam suatu sistem. Dengan demikian berarti pembinaan dan pengembangan pemasaran output pertanian terkait erat dengan pembinaan dan pengembangan seluruh subsistem agribisnis secara terpadu. Keterpaduan subsistem agribisnis dalam konteks pembinaan dan pengembangan pemasaran output pertanian dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:
Keterangan :
1. Industri Peralatan/Perlengkapan untuk usaha tani dan agro industri.
2. Industri benih/bibit
3. Industri pupuk
4. Industri obat-obatan
5. Industri pakan
6. Lembaga Pemasaran (penyalur sarana produksi usaha tani)
7. Proses produksi/usaha tani
8. Industri pengolahan hasil-hasil pertanian (agroindustri)
9. Industri kemasan (packaging)
10. Industri lainnya
11. Lembaga pemasaran (pedagang/ penyalur output usaha tani)
12. Lembaga pemasaran (pedagang/ penyalur output agroindustri)
13. Konsumen Dalam Negeri
14. Konsumen Luar Negeri
Diagram sistem pemasaran agribisnis di atas menunjukkan bahwa subsistem pemasaran tidak berdiri sendiri melainkan berada dalam suatu sistem yang terpadu di antara subsistem lainnya di dalam sistem agribisnis. Dalam kegiatan pemasaran ada empat unsur pokok yang disebut bauran pemasaran, yaitu : Produk (Product), Harga (Price), Saluran Distribusi (Place), dan Promosi (Promotion). Keempat unsur pokok ini yang menjadi sumber kajian di dalam pembinaan dan pengembangan subsistem pemasaran.

Produk (Product)
Produk pertanian pada umumnya mudah rusak, relatif homogen, kuantitas dan kualitasnya mudah berubah, dihasilkan secara musiman dan daerah produksinya terpencar dan terspesialisasi menurut kesesuaian tanah dan iklim. Produk pertanian sering menimbulkan pengeluaran tambahan yang dapat meningkatkan biaya pemasaran seperti misalnya terjadi kesusutan fisik dari produk merugikan strategi pemasaran, karena sering timbul claim dari $elanggan, baik dari pemasaran ialam negeri maupun pemasaran luar negeri.
Oleh karena itu agar kerugian tersebut dapat dihindari maka perlu adanya peningkatan teknik produksi, teknik pengolahan, dan fasilitas penyimpanan. Faktor lain yang perlu mendapat perhatian untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerusakan adalah dengan meningkatkan kualitas kemasan.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa yang perlu mendapat perhatian tinggi menyangkut masalah produk adalah masalah kualitas atau mutu produk, baik mutu dalam arti kondisi produk maupun menyangkut standar mutu produk.

Harga (Price)
Secara teoritis bahwa harga pasar terjadi melalui kekuatankekuatan Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) di pasar. Menurut Shetherd dan Futrell (1975), apabila sistem harga dapat bekerja sebagaimana wajarnya maka struktur harga akan mampu merefleksikan kepada produsen tentang tempat penyebaran geografis konsumen suatu output pertanian. Hal ini merupakan suatu petunjuk bagi produsen dan juga lembaga pemasaran ke arah mana sebaiknya mereka memasarkan hasil pertanian tersebut. Namun sayang sistem harga ini belum bekerja sebagaimana mestinya, sehingga belum dapat membantu meningkatkan penghasilan dan taraf hidup petani.

Saluran Distribusi
Di dalam memasarkan hasil pertanian timbul dilema antara saluran distribusi dan produk pertanian itu sendiri. Pemasaran modern menghendaki adanya jaringan kerja berdaya jangkau jauh, cepat, dan besar-besaran, ini berarti saluran distribusi menjadi panjang. Di lain pihak produk pertanian umumnya bersifat mudah rusak, sehingga perlu cepat diterima oleh konsumen. Ini berarti bahwa apabila saluran distribusinya panjang, maka resiko rusak menjadi tinggi. Untuk mengatasi permasalahan ini ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu : Pertama dengan memperpendek saluran distribusi, apabila ini dilakukan berarti tidak sesuai dengan tuntutan pemasaran modern. Yang kedua, adalah dengan melakukan integrasi baik secara horizontal maupun secara vertikal. Secara horizontal, maka integrasi tersebut dapat dilakukan melalui koperasi, dan secara vertikal yaitu dengan mengintegrasikan unit usaha tani dengan unit pengolahan hasil-hasil pertanian, sehingga resiko kerusakan dapat diperkecil.

Promosi (Promotion)
Fungsi promosi adalah upaya mendekatkan produk yang dihasilkan kepada konsumen, dan dengan demikian produk tersebut akan bermanfaat dan dikenal oleh konsumen. Dalam hal ini berarti sasaran promosi adalah untuk meningkatkan Permintaan (Demand) terhadap produk yang dihasilkan. Yang dimaksud dengan produk yang dihasilkan di sini meliputi baik yang dihasilkan oleh usaha tani maupun yang dihasilkan oleh agroindustri.
Yang perlu dilakukan sekarang adalah bagaimana menyusun strategi promosi yang baik agar dapat mempengaruhi selera konsumen.
Selama ini telah disadari bahwa peranan sektor pertanian sangat besar di dalam Struktur Perekonomian Indonesia. Namun metode dan pelaksanaan dalam pembinaan dan pengembangan pertanian belum begitu tepat. Sehingga sumbangan sektor pertanian belum banyak berarti dalam meningkatkan pendapatan nasional.
Metode pengembangan pertanian yang dilakukan adalah dengan melaksanakan Industrialisasi Substitusi Impor, yang dalam kenyataannya belum banyak memberikan manfaat dalam pengembangan sektor pertanian. Malahan dengan proteksi dan kemudahankemudahan yang diberikan kepada industri besar dan menengah cenderung mematikan industri-industri kecil.
Di sisi lain pengembangan pertanian pada saat ini baru berorientasi produksi, dan belum dilakukan secara menyeluruh di dalam sistem agribisnis. Sebaiknya pengembangan pertanian tersebut dilakukan secara menyeluruh di dalam sistem agribisnis.
Untuk mendukung keterkaitan fungsional antar subsistem di dalam sistem agribisnis, maka dalam kegiatan usaha tani harus dapat menciptakan surplus produksi, dan dilaksanakannya teknologi tepat guna. Dalam agroindustri perlu adanya interaksi positif dan dinamis antara sektor pertanian dan sektor industri yang mengolah hasil pertanian tersebut.
Di sisi lain perlu adanya jaringan pemasaran yang berdasarkan Sistem Pemasaran Agribisnis, yaitu adanya keterpaduan di antara subsistem dan dilakukan dengan strategi bauran pemasaran.

Incoming search terms:

  • subsistem pemasaran
PENGERTIAN SUBSISTEM PEMASARAN | ADP | 4.5