PENGERTIAN TEMA PERSPEKTIVAL
Perspektif suatu teori terdapat pada fokusnya. Perspektif berkorelasi dengan epistemologi dan ontologi disebabkan bagaimana teoritisi memandang pengetahuan dan bagaimana pengaruhnya terhadap perspektif teori. Setiap teori komunikasi menyajikan perspektif khusus dari mana prosesnya dapat dipandang.
Suatu perspektif adalah sebuah titik pandang, suatu cara meng- konseptualisasikan sebuah bidang studi. Konfigurasi suatu teori bergantung pada perspektif seorang teoritikus. Perspektif ini memandu seorang teoritikus dalam memilih apa yang akan dijadikan fokus dan apa yang akan ditinggalkan, bagaimana menerangkan prosesnya, dan bagaimana mengkonseptualisasikan apa yang diamati. Walaupun perspektif teoritikal dapat dikonseptualisasikan dalam berbagai cara, Littlejohn menyajikan empat jenis yang dinilainya memadai dalam pembahasan masalah kita ini.
- a) Perspektif behavioristik (Behavioristic perspective)
Perspektif ini yang timbul dari psikologi mazhab perilaku atau mazhab behavioral, menekankan pada rangsangan dan tanggapan (stimulus dan response). Teori komunikasi yang menggunakan perspektif ini cenderung untuk menekankan pada cara bahwa orang dipengaruhi oleh pesan. Teori seperti itu cenderung untuk menyesuaikan diri kepada asumsi-asumsi Pandangan Dunia I tadi, dan biasanya bersifat non aksional.
- b) Perspektif transmisional (Transmissional perspective)
Teori transmisional memandang komunikasi sebagai pengiriman informasi dari sumber kepada penerima. Mereka menggunakan gerakan model linear dan suatu lokasi ke lokasi lain. Perspektif ini menekankan pada media komunikasi, waktu, dan unsur-unsur kon- sekuensial. Umumnya ini berdasarkan Pandangan Dunia I dengan asumsi nonaksional.
- c) Perspektif interaksional (Interactional perspective)
Perspektif ini mengakui bahwa para pelaku komunikasi secara timbal balik menanggapi satu sama lain. Apabila perspektif transmisional bersifat linear, perspektif interaksional bersifat sirkular. Umpan balik dan efek bersama merupakan kunci konsep. Teori seperti -itu berdasarkan Pandangan Dunia II yang mungkin aksional atau nonak-sional, bergantung pada derajat pikiran para pelaku komunikasi dalam peranannya sebagai pemilih yang aktif.
- d) Perspektif transaksional (Transactional perspektive)
Perspektif ini menekankan kegiatan saling beri. la memandang komunikasi sesuatu di mana pesertanya terlibat secara aktif. Teori perspektif transaksional menekankan konteks, proses, dan fungsi. Dengan lain perkataan komunikasi dipandang situasional dan sebagai proses dinamis yang memenuhi fungsi-fungsi individual dan ‘ sosial. Perspektif ini menekankan holisme, yang membayangkan komunikasi sebagai proses saling menyampaikan makna. Teori transaksional cenderung menampilkan Pandangan Dunia II, dan menggunakan eksplanasi aksional.