PENGERTIAN WISATA NUSANTARA

By On Wednesday, August 19th, 2015 Categories : Bikers Pintar

Sementara itu di tanah air sendiri menurut data BPS (Biro Pusat Statistik), ada 54 juta wisnu (wisatawan nusantara) yang melakukan wisata nusantara tiap tahunnya (Majalah Deparpostel, Juli, 1992). Dengan demikian tiap tahunnya 54 juta orang melakukankomunikasi antar budaya atau dalam hal ini lebih tepat disebut komunikasi antar sub budaya (antar suku bangsa” di Indonesia).

Di dalam komunikasi antar budaya (intercultural communication) terdapat konsep bahwa bila kita ingin bergaul atau berkomunikasi dengan pihak yang berbeda budaya dengan lancar, kita harus memahami perbedaan-perbedaan (budaya) yang ada, dan mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam proses komunikasi (Mulyana, 1990). Manusia yang hidup dan berkembang dalam lingkungan budaya berbeda, akan merniliki pola pikir dan pola perilaku yang berbeda pula. Jadi suatu perilaku dalam lingkungan budaya tertentu dianggap biasa, bisa saja dianggap sebagai perilaku yang aneh atau tidak baik oleh budaya lain, karena dipersepsi lain dari yang dimaksudkan oleh yang berperilaku. Dengan kata lain pefbedaan budaya dapat menimbulkan perbedaan persepsi atau salah persepsi (misperceptian).

Demikian juga dengan suku-suku bangsa yang ada di Indonesia. Karena perbedaan budaya, maka suatu pesan (verbal dan non-verbal) yang disampaikan seseorang yang berasal dari suku bangsa yang satu, akan dipersepsi lain oleh orang yang berasal dari suku bangsa lainyya, sehingga dapat menimbulkan salah persepsi dan salah paham. Namun demikian dengan memahami perbedaan-perbedaan (budaya), maka akan terhindar dari salah persepsi atau pun salah paham. Misalnya orang Jawa iidak lagi mempersepsi bahwa orang Batak itu (ma’af) kasar atau kurang sopan dalam tutur kata dan perilakunya. Sebagaimana yang dikatalan Deddy Mulyana (1990, dengan memahami perbedaan budaya, kita menjadi manusia antar budaya (manusia bijak), dalam arti manusia yang lapang dada, manusia yang menghormati orang yang berbeda budaya. Sebagaimana juga yang dikatakan Schramm, bahwa inti dari suksesnya komunikasi antar budaya adalah penghormatan atau menghormati budaya lain. Ada empat aspek menurut Schramm (1990) yang harus diperhatikan kalau komunikasi antar budaya kita ingin sukses, yakni :

  1. Menghormati budaya lain sebagai manusia. Artinya bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan pertemuan pribaai-pribadi yang berbeda, melibatkan totalitas manusia sebagai yang mempunyai sejarah hidup yang berbeda, pengetahuan yuang berbeda, minat yang berbeda dan sebagainya.
  2. Menghormati budaya lain sebagaimana adanya, dan bukan sebagaimana yang kita kehendaki. Artinya kita tidak memaksakan penafsiran kita terhadap perilaku dari budaya lain, melainkan membiarkan (bertoleransi) orang yang berbeda budaya untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan budayanya.
  3. Menghormati hak anggota budaya yang lain untuk bertindak berbeda dari cara kita bertindak. Karena sepanjang kita berbicara budaya, tidak ada budaya yang salah atau yang benar, tidak ada budaya yang tinggi atau rendah, yang ada hanyalah perbedaan budaya.
  4. yang keempat, ini sangat penting bagi mereka yang berminat melakukan penelitian komunikasi antar budaya, yakni menyenangi hidup bersama orang dari budaya yang berbeda.

Keempat aspek tersebut relevan dan dapat diterapkan dalam pergaulan antar suku bangsa di Indonesia. Oleh karena itu dengan dibukanya secara luas transportasl ke selurUh daerah di tanah air, terutama jalur udara, maka akan semakin intensif dan luas pergaulan (komunikasi) antar suku bangsa/ daerah. Pada akhirnya akan tercipta saling mengenal, saling memahami perbedaan yang ada, saling menghormati dan saling menyintai satu sama lain.

Dengan demikian pariwisata nusantara bagi Indonesia merupakan sarana yang dapat lebih mendorong terciptanya rasa persatuan dan kesatuan (Deparpostel, 1988 : 56).

 

 

 

 

Incoming search terms:

  • #####################################
PENGERTIAN WISATA NUSANTARA | ADP | 4.5