PENYEBAB DAN CARA MENGATASI DIABETES MELLITUS

By On Friday, February 21st, 2014 Categories : Bikers Pintar

Suatu penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan oleh kurangnya hormon insulin, sehingga kadar glukosa di dalam darah lebih tinggi dari normal. Hormon insulin, yang dihasilkan oleh kelompok sel beta di pankreas, sangat berperan dalam metabolisme glukosa bagi sel-sel.

Diperkirakan 2—6 persen penduduk dunia ini menderita diabetes mellitus. Penyakit ini dapat ditemukan pada semua golongan umur, tetapi paling banyak ditemukan pada usia 40—60 tahun dan lebih sering pada wanita. Kerentanan terhadap penyakit ini diturunkan dari orang tua. Tetapi sifat rentan itu perlu didukung oleh faktor lain untuk dapat muncul sebagai penyakit diabetes mellitus, misalnya kegemukan, menopause, infeksi, trauma, syok emosi yang berat, dan berbagai kelainan kelenjar. Pada beberapa kasus, diabetes tidak berhubungan dengan keturunan, tetapi disebabkan oleh rusaknya jaringan pankreas, misalnya karena kanker atau infeksi.

Ada dua bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes usia dewasa yang biasanya muncul sejak usia 40 tahun dan diabetes usia muda yang sudah mulai jelas sejak usia muda. Pada diabetes usia muda terdapat kelainan di pankreas, yaitu jumlah sel beta hanya sedikit. Pada pasien diabetes usia dewasa, produksi insulin mungkin normal atau bahkan lebih besar, namun tidak efektif. Gejala-gejala diabetes usia muda lebih berat daripada diabetes usia dewasa, yang mungkin bergejala ringan atau bahkan tidak disertai gejala sama sekali.

Tanda-tanda dan gejala diabetes mellitus yang paling utama adalah tingginya kadar gula darah beserta segala akibatnya. Karena glukosa darah tidak dapat diserap dan tidak mengalami metabolisme di dalam sel, penderita akan kekurangan energi. Penderita mudah lelah dan berat badannya menurun. Kelebihan kadar glukosa ini dikeluarkan melalui ginjal dan keluar bersama air kencing. Karena sifat glukosa menarik air, penderita biasanya banyak kencing. Akibatnya, penderita kehilangan banyak cairan tubuhnya, dan selalu merasa kehausan, serta mulutnya selalu terasa kering. Pada wanita, kadar glukosa yang tinggi di dalam urine mengundang tumbuhnya jamur yang menimbulkan peradangan berat dan gatal di daerah alat kelamin. Penyakit ini sering disertai rusaknya lensa mata. Diabetes mempermudah proses aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), yang dapat mengenai retina mata, jantung, ginjal. Proses ini mempersulit sembuhnya luka, dan kadang-kadang mengakibatkan busuknya kaki sehingga memerlukan amputasi.

Karena tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa, untuk memenuhi kebutuhan energi, tubuh merombak jaringan iemak dan memecah asam lemak menjadi satuan lebih kecil, yang disebut badan keton. Badan keton yang bersifat asam ini tertumpuk di dalam darah dan menimbulkan keadaan yang disebut ketoasidosis. Pada keadaan ini pasien mengalami dehidrasi (kekurangan air) dan muntah-muntah, sedangkan napasnya menjadi dalam dan berat. Kalau keadaan ini tidak segera ditolong, penderita akan segera jatuh dalam keadaan koma, dan dapat meninggal.

Untuk memastikan adanya penyakit ini, kadar gula darah diperiksa. Pemeriksaan kadar gula ini dilakukan setelah puasa selama sekitar 10 jam, dan 2 jam setelah makan. Pemeriksaan terakhir inilah yang paling berarti karena pemeriksaan ini menunjukkan fungsi insulin di dalam tubuh pasien. Penderita dinyatakan pasti menderita diabetes mellitus bila kadar glukosa darahnya 2 jam setelah makan lebih dari 185 miligram per 100 mililiter pada usia di bawah 30 tahun. Pada usia yang lebih tua, batas ini lebih tinggi, yaitu 195 miligram per 100 mililiter pada usia 30—40 tahun, dan 205 miligram per 100 mililiter pada usia 40—50 tahun. Kasus-kasus yang meragukan memerlukan tes toleransi glukosa.

Untuk mengatasi diabetes pada anak-anak, umumnya diperlukan suntikan insulin setiap hari. Pada orang dewasa, yang paling utama adalah pengaturan diet, olahraga secukupnya, dan pemberian obat-obat penurun kadar glukosa darah. Kadang-kadang pasien hanya perlu mengurangi masuknya karbohidrat saja. Pada kasus lain, diperlukan diet yang amat ketat. Secara umum, penderita diharuskan menjauhi makanan seperti manisan, kue manis, selai, dan es krim. Makanan yang mengandung karbohidrat lainnya, seperti roti, nasi, sagu, buah-buahan dan sayuran tertentu juga perlu dibatasi. Pada keadaan tertentu, penderita juga diberi suntikan insulin; misalnya bila penderita akan dioperasi, atau kebetulan menderita infeksi berat.

Pemberian obat harus dikontrol dengan baik, karena bila berlebihan, dapat terjadi hipoglikemia akibat kurangnya gula dalam darah. Penderita akan gemetar, lemas, pusing, dan akhirnya pingsan. Ini dapat menyebabkan kematian. Bila penderita masih sadar, keadaan ini dapat diperbaiki dengan minum larutan gula.

PENYEBAB DAN CARA MENGATASI DIABETES MELLITUS | ADP | 4.5