PROSES INDUKSI

Proses Induksi

Silogisme induksi berkutat dengan soal premis mayor dari silogismt deduktif. Contoh: Semua orang bisa mati. Ahmad manusia. Maka Ahmad bisa mati. Pernyataan semua manusia bisa mati bila intuisi, mesti berdasarkan pengamatan Premis muyoi u mu, manusia bisa mati mempunyai kepastian, tetapi bukan kepastian matematis. Premis mayor dipakai terus dan ISI premis ini semaki lama semakin jelas dan semakin pasti. Dalam proses itu pengetahuan kita semakin luas dan semakin pasti.

Aksioma dan induksi ialah perjalanan alam yang bersijat uniform. Hal ini tampak dalam hukum alam yakni Hukum Sebab-akibot {Law of Carnality). Setiap gejala alam mempunyai sebab yang dican dalam ilmu pengetahuan. Hal itu merupakan keseluruhan data yang mendahului gejala bersangkutan, yang merupakan syarat- syarat yang perlu dan memadai agar gejala itu dapat terjadi.

Tidak seperti metode aksiomatik, metode konstruktif mengembangkan suatu teori yang mencoba mereduksi hal primer kepada suatu minimum, yang tidak dapat diperlihatkan dalam kerangka pernyataan-pernyataan teori dan istilah-istilah yang tidak dapat dijelaskan dan memberikan perhatian khusus pada substansiasi yang mendalam. Sampai sekarang metode konstruktif diterapkan pada logika (logika konstruktif). Meskipun demikian tidak ada alasan yang jelas untuk menyangkal kemungkinan menggunakan metode ini dalam membangun pengetahuan dalam bidang ilmu alam juga.