SALURAN NAFAS DAN SISTEM RESPIRASI
Saluran nafas yang membawa udara kaya oksigen dimulai dari tenggorokan. Setelah melewati trakea, saluran pernafasan diteruskan dengan lewatnya udara pada bronkus, bronkiolus dan alveolus. Bronkus terdiri dari tulang rawan dengan otot polos yang berbentuk cincin kart.iago yang tidak sempurna. Makin ke arah distal tulanq rawan makin berkurang sedangkan lapisan otot polos makin dominan. Setelah memasuki bronkiolus, tulang rawan sudah hilang sama sekali dan otot polos membentuk berkas. Sebelum mencapai alveoli terdapat saluran yaitu duktus alveolaris yang berhubungan alveoli. Alvefclus merupakan kompar-temen berbentuk kantung dengan dinding yang tipis dengan jumlah yang sangat banyak. Epitel pada alveolus ditutupi cairan yang disebut cairan lapisan epitel (epithelial Lining Fluid/ELF) yang berfungsi sebagai pembersih untuk mengeluarkan debu yang terhisap. Sel tipe 2 alveolus mengeluarkan surfaktan yany berfungsi untuk melapisi dinding alveolus. Pada alveolus juga terdapat makrofag yang disebut sel makrofag alveolus yang merupakan sel bebas yang dapat bermigrasi ke bagian lumen permukaan dan bergabung dengan surfaktan. Makrofag kaya dengan enzim hidrolitik. Asal makrofag adalah dari sel stem dalam sumsum tulang dan berpindah ke pembuluh darah sebagai monosit. Semua jaringan rentan terhadap kerusakan akibat asap rokok tetapi berdasar lokasi, anatomi dan fungsi maka permukaan epitel paru merupakan yang paling rentan. Sel epitel menutupi permukaan 300 juta alveolus sehingga secara keseluruhan permukaan epitel paru sangat besar, kurang lebih 140 m3 atau seukuran lapangan tennis. Sebagai tempat pertukaran udara, epitel alveolus secara konstan terpapar udara luar yang mengandung berbagai macam partikel termasuk asap rokok dan polusi kendaraan bermotor.
Mekanisme Pertahanan. Saluran nafas mempunyai sejumlah mekanisme penting untuk meminimaiisir akibat racun yang terhisap. Mekanisme pertahanan termasuk reflek batuk, produksi mukus dan sel-sel fagosit. Saluran pernafasan dalam usahanya melindungi jaringan dari kerusakan mempunyai tiga mekanisme proteksi. Mekanisme pertama yaitu proteksi mekanik yang dilakukan oleh silia. Tetapi mekanisme pertahanan tersebut hanya dapat menghambat paparan polusi dan asap rokok dalam waktu yang bersifat temporer sebagai reflek sedangkan sebagian lain terabsorbsi ke lapisan permukaan. Materi partikulat yang terhisap akan terkumpul pada permukaan lapisan mukosa pada jalur nasal dan dapat terdisposisi dengan adanya pergerakan silia kearah faring dimana partikel akan dikeluarkan. Mekanisme pertahanan kedua adalah mekanisme selular oleh sel makrofag alveolus. Ketika distimulasi oleh produk metabolit, sel makrofag akan melepaskan factor kemotaktik yang menginduksi migrasi sel Poli Morfo Nuklir (PMN) untuk bergabung dengan makrofag dalam membasmi mikroorganisme. Makrofag sendiri merupakan sel yang bentuknya besar dengan sitoplasma bening yang didalamnya terdapat vakuola, pigmen dan debris fagosit. Nukleusnya berbentuk besar, bulat atau sedikit oval. Kromatin nucleus tersebar kasar dan lebih gelap dari nucleus fibroblast. Makrofag alveolus dapat menyapu/membersihkan permukaan untuk menghilangkan bahan partikel terhisap sehingga makrofag mempunyai nama lain yaitu sel dust. Makrofag yang mati melewati cabang bronchial dan keluar dengan cara bersin atau batuk yang berlendir. Makrofag lain kembali dalam septum jaringan penyambung yang terisi dengan material fagositik yang terakumulasi dan dapat tinggal untuk selama manusia tersebut hidup. Sehingga pada paru perokok aktif atau pasif dan orang – orang yang tinggal di kota-kota besar yang penuh polusi udara jika diotopsi akan menunjukkan banyak alveolus dan makrofag berisi partikel karbon. Makrofag alveolus juga memfagosit organisme infeksius seperti Bacillus tuberculosis. (Halliwell & Gutteridge, 2005). Menurut Rubins (£003), makrofag aiveolus merupakan fagosit primer pada system pertahanan tubuh yang bertugas membersihkan rongga udara dari infeksi, racun , partikel penimbul alergi yang menginvasi saluran nafas, dengan mengeluarkan metabolit oksigen, lisozim, antimicrobial dan protease, serta lewat proses fagositosis makrofag alveolus dapat mengeliminasi partikel asing yang terhisap. Mekanisme yang ke tiga adalah mekanisme pertahanan antioksidan plasma. Dalam tubuh terdapat agen yang memutus rantai racun/ oksidan dan juga yang dapat membersihkan / menyapu radikal bebas. Senyawa antioksidan ada dalam tubuh dan teraktivasi dengan adanya paparan inflamasi (antioksidan endogen) dan bersifat enzimatik. Ada juga antioksidan yang bersifat non enzimatik atau berasal dari suplemen (antioksidan eksogen) yang terbagi dalam antioksidan yang larut dalam air misalnya vitamin C dan antioksidan yang larut dalam lemak.
Incoming search terms:
- kalimat definisi tentang saluran pernapasan manusia