TEKNIK KONSTRUKTIF TIPOLOGIS DALAM PENELITIAN SOSIOLOGI

Teknik atau metoda ini pada dasarnya tidak menggunakan prosedur statistik atau eksperimen dan juga tidak digunakan penelitian di lapangan. Di bawah ini diberikan alinea-alinea untuk menjelaskan teknik atau metoda tersebut, sebagai berikut: Pertama, si mahasiswa harus tahu bahwa semua konsep itu adalah buatan belaka. Jadi, konsep-konsep tadi adalah alat untuk menyatakan apa yang harus diamati atau diteliti. Misalnya para ahli ekonomi berbicara tentang sistem kapitalis atau sistem sosialis dan para ahli sejarah mengatakan bahwa zaman atau era memiliki ciri-ciri adanya sistem feodal atau sistem tuan tanah. Tipologi-tipologi yang dikonstruksikan merupakan suatu langkah terpisah dari konsep-konsep yang biasa, karena tipologi-tipologi itu menyatakan atau menggambarkan batas-batas yang ideal dari sebuah kasus.

Ciri ini memungkinkan tipe-tipe semacam itu untuk dipakai di dalam membandingkan peristiwa-peristiwa yang konkrit, bahkan sampai pada tahap pengukuran. Mc. Kinney menekankan hal ini dengan menyatakan fungsi ilmiah dari tipe yang dikonstruksikan ialah “. . . untuk menyusun data yang konkrit sehingga data itu dapat diperbandingkan …” Ia memandang tipe yang dikonstruksikan sebagai konsep tertentu yang secara khusus dibuat untuk maksud- maksud pembuatan ramalan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa “tipe yang dikonstruksikan itu adalah sebuah alat penelitian”. Alat ini merupakan sebuah abstraksi yang diambil dengan maksud untuk mengesamping-kan bagian-bagian penelitian yang kecil-kecil dan menjadi sebuah pedoman observasi berstruktur yang lebih mudah diuraikan dan diverifikasikan. Tipe yang dikonstruksikan dianggap sebagai sebuah model teori dan berfungsi sebagai suatu alat analisa di dalam suatu kerangka patokan teori yang lebih luas. Di dalam sosiologi gambaran contohnya seperti tipologi yang dibuat oleh Ferdinand Tonnis tentang Clenieinschaft dan Gesellschaft.

Incoming search terms:

• teknik konstruktif